Tak Ada Pilihan (25)

"Besok kamu pergi jam berapa Rob?"

"Jam 12 Gin"

"Oo..berarti dari sini jam 10an ya? siapa yang nganter besok?"

"Ya temen-temenkulah sama ada sodaraku juga, kenapa? kamu kalo mau ikut nganter gak apa apa sih"

"Berarti kalo aku gak ikut berarti gak apa-apa dong ya"

"Eh jangan.., kamu harus ikut juga, besok pagi kamu harus siap, aku jemput"

"ihh maksa amat sih kamu? klo aku ga mau ikut yah terserah akulah"

"biarin,masak kamu tega sih Gin gak nganterin aku?"

"Kan kamu yang bilang sendiri, kalo mau ikut nganter juga gak apa-apa, jadi aku bisa milih dong aku mau ikut nganter kamu apa gak? Gimana sih kamu?"

"Udah ah, males debat sama kamu, besok aku jemput kamu jam 09.30. Titik. Yuk kita pulang, aku harus tidur awal"



Dari dulu kamu emang juara membuat aku tidak bisa memilih ya Rob, semuanya sudah kamu atur dan entah kenapa aku juga selalu mengikutimu. Dan untuk masalah hati, kamu juga masih jadi juaranya, juara untuk tetap mempertahankan hubungan kita yang gak jelas statusnya, bodohnya aku juga belum menemukan orang lain untuk menggantikanmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemeran Utama (8)

MENANTI -end- (Chapter 12)

Pria di Ujung Dermaga