Cinta Sempurna by Raisa (8)

(PENTING!!: Cerita ini terinspirasi dari judul lagu di  album pertama penyanyi perempuan yang memilih berkarir pada jenis musik blues, jazz,soul yang  bernama lengkap Raisa Andriana. Nama albumnya diambil dari namanya sendiri RAISA, aku sengaja mengambil judul lagunya secara random  agar sesuai dengan alur cerita yang dibuat. Akan ada 9 sembilan cerita sesuai 9 track lagu di album pertama, tetapi semua cerita aku buat berkaitan satu dengan yang lain. Semua ide cerita berasal dari pemikiranku sendiri dan cerita ini  90 % fiktif) 

-Cerita ke 3-

cerita sebelumnya bisa dibaca di sini http://ubieeva.blogspot.com/2013/08/bersama-by-raisa-7.html

3 November  2013

Sudah tiga bulan aku menjalin hubungan berpacaran dengan Ray,sejak dia memintaku menjadi pacarnya di Blue Sky. Sebulan pertama hari-hari kami diisi dengan saling berkomunikasi melalui sapaan selamat pagi di telpon sekaligus menanyakan kegiatan kami masing-masing di hari itu, di siang hari ketika aku sedang di kampus untuk bimbingan ataupun sedang di perpustakaan mencari bahan untuk skripsiku dia mengirimkan stiker lucu di Line untuk menyemangatiku bahkan ketika dia sedang mendengar lagu dia mengetag namaku di Path supaya aku juga seolah-olah sedang bersamanya mendengarkan lagu-lagu itu. Pada malam hari kami janjian untuk mengobrol lewat Skype. Yah namanya juga LDR (Long Distance Relationship)-an, dia di Jogya aku di Jakarta.

Banyak hal yang telah kupikirkan ketika aku mengambil keputusan untuk menjadi pacar Ray termasuk resiko pacaran jarak jauh. Tapi aku tidak bisa berbohong pada diriku sendiri kalau aku ingin menjadi pacarnya, aku yakin Ray adalah orang yang tepat untuk mendampingiku saat ini. Dia datang disaat yang tepat di waktu yang tepat, right person at right moment..so..aku tidak mau berpikiran terlalu jauh yang malah membuatku pusing sendiri dan atas saran sahabatku kalau sekarang banyak media yang dapat mendekatkan yang jauh, ngapain harus takut untuk LDR-an?

Sebelum dia kembali ke Jogya, waktu itu kami baru jadian 2 minggu, kami menghabiskan waktu bersama mengelilingi kota Jakarta dan ketika dia pulang besoknya aku pun menyusulnya..maklum masi anget-angetnya jadi masih gak mau pisah sehari saja :). Di Jogya pun kami kembali menghabiskan waktu bersama selama seminggu bahkan sampai  sempat jalan-jalan ke Solo segala. Setiap waktu yang kami habiskan bersama membuatku semakin berharap aku ingin hubungan kami dapat diteruskan ke arah yang serius. Meskipun nanti setelah lulus aku akan melanjutkan study S2ku dan dia akan konsen ke karir bermusiknya tetapi aku harap hubungan kami bisa langgeng sampai pelaminan.


Oya, tentang bagaimana kejadian Ray memintaku menjadi pacarnya di Blue Sky malam itu belum aku ceritain ya ? hehehe..ok deh. aku ceritain biar kalian ga penasaran. Jadi waktu itu Ray menjemputku tepat jam 7 malam, on time bangetlah seperti biasanya. Setelah dia berpamitan dengan ayah ibuku, kami pun meluncur ke Blue Sky, waktu yang ditempuh untuk sampai kesana sekitar 15 menit. Sesampai disana, kami pun disambut oleh pelayan berjas rapi dan Ray mengatakan kalau dia telah memesan tempat atas nama Raymond Gustian Purnomo. Lalu pelayan pun mengecek pada daftar pemesan, aku sedikit  mengintip di daftar nama tersebut ternyata tempat untuk couple hanya terbatas 3 tempat saja. Setelah mengecek, pelayan yang menyambut kami meminta pelayan yang lain untuk mengantar kami ke meja yang sudah dipesan. Tempat yang dipilihkan untuk kami duduk ternyata berdekatan dengan letak piano berukuran besar yang sengaja diletakkan di gazebo taman, tujuan diletakkan piano tersebut agar pengunjung seperti kami bisa request lagu ke pianis untuk memainkan lagu kesukaan pengunjung.

Sesudah kami memesan menu makanan, Ray mengatakan sesuatu yang sampai saat ini sering membuatku tersenyum sendiri bila mengingat kembali kejadian itu.


"Nin, kamu mau tau gak alasan aku ngajak kamu kesini? tanya Raymond memecah kesunyian diantara kami.

"ya buat makanlah, masak ngajak basketan"  Aku pun membalas pertanyaannya dengan muka datar, padahal aku tahu jawabanku tu garing banget dan sesungguhnya aku juga lagi menyembunyikan rasa deg-deganku.

"Aku serius Nin, sebenarnya aku mau buat pengakuan dulu sebelum aku nanyain sesuatu sama kamu ditempat ini". Muka serius Raymond pun membuat aku cukup nervous juga, pengakuan apa coba?? hiii...kedengerannya gimana gitu.

"Pengakuan? pengakuan apa Ray?tanyaku

"Hmm gini Nin, kamu jangan mikir-mikir yang aneh-aneh dulu ya"

"Hadooh Ray, kamu bikin aku penasaran aja"

 " Sebenarnya sebelum ketemu kamu,  aku udah cari tahu tentang kamu  Nin di Facebooknya Rani"

"hah?! maksudnya???kamu udah lama kepo-in aku!!??

"Enggak Nin..maksud aku, aku emang sering liat fotomu berdua dengan Rani, dan melihat notes maupun link blogmu yang kamu tag ke Rani, ya akhirnya aku tertarik jadi stalker dengan lihat aktfitas di FBmu. Dari situ aku tahu kamu sepertinya orang yang menarik untuk kenal kamu lebih dekat, kebetulan juga ketika orang tuaku menanyakan aku untuk memilih berlibur mau di dalam negeri/luar negeri, aku langsung memilih  Jakarta sebagai tempat liburanku, aku pikir aku bisa dapat kesempatan kenal sama kamu lewat Rani dan ternyata bener kan, tanpa aku minta malah Rani yang mengajakku untuk pergi sepedaan sama kamu, ingat pertemuan pertama kita dulu kan? Waktu aku memilih liburan di Jakarta dibanding tawaran liburan ke Singapura, aku bilang ke orang tuaku alasan untuk berlibur ke Jakarta kalau  aku mau reunian sama teman-teman SMAku dan untungnya mereka setuju, padahal alasannya ya itu tadi aku mau kenalan sama kamu langsung."

Mendengar pengakuan itu, aku kehabisan kata-kata. Jadi selama ini, dia emang udah pengen kenalan sama aku?  Bener-bener gak nyangka, belum sempat aku mengatur irama jantungku yang deg-degan mendengar pengakuannya, tiba-tiba dia jalan ke arah piano dan membisikkan sesuatu ke pianis itu. Tak lama kemudian aku melihat dia sudah duduk manis sambil memainkan piano  dan menyanyikan lagu Since I Found U Christian Baustista.

Ketika dia menyanyikan bagian lirik

" I give you all I have my heart, my soul, my life
My destiny is you
Forever true... I'm so in love with you"

Air mataku menetes bahagia karena terbawa suasana. Setelah dia menyanyikan lagu itu, dia menunduk sebentar sepertinya mengambil sesuatu di bawah piano. Dan ternyata dia mengambil satu ikat bunga rose pink dan merah, lalu ia mendatangiku serta bertanya "Nin, mau gak kamu jadi pacarku?"
Aaah..suaraku benar-benar hilang dan air mataku tak berhenti mengalir karena terharu. Jujur saja, aku  termasuk orang melankolis jadi gak heran dengan hal yang dia lakukan padaku malam itu, membuat aku bahagia tingkat dewa. Aku pun menjawab dengan anggukan kepalaku lalu ia memberikan bunga itu dan mencium keningku.

Malam itu menjadi malam yang tak terlupakan. Aku merasa dialah cinta sempurnaku. Tetapi namanya hidup tidak selamanya bahagia bukan? Aku pernah menonton film, lupa judulnya, tetapi aku mengingat ungkapan dari film itu "bahagia itu datangnya sepaket dengan kesedihan". Aku benar-benar setuju dengan ungkapan itu. 

Beberapa hari ini Ray sulit sekali dihubungi dan pagi ini terjawablah sudah kenapa dia tidak bisa dihubungi. Aku tidak mau cepat berasumsi dengan apa yang kulihat, aku ingin tetap percaya padanya kalau dia masih cinta yang sempurna, meskipun sepertinya akan sulit.

-bersambung-

Sungguh hati ini tak mampu ungkapkan
Semua rasa yang lama terpendam di dada 
hanya kamu yang membuatku
merasakan cinta yang sempurna
(Cinta Sempurna, Raisa)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Bantal Kesayangan (24)

Pemeran Utama (8)

Proses Peremukan