Inginku by Raisa (6)

(PENTING!!: Cerita ini terinspirasi dari judul lagu di  album pertama penyanyi perempuan yang memilih berkarir pada jenis musik blues, jazz,soul yang  bernama lengkap Raisa Andriana. Nama albumnya diambil dari namanya sendiri RAISA, aku sengaja mengambil judul lagunya secara random  agar sesuai dengan alur cerita yang dibuat. Akan ada 9 sembilan cerita sesuai 9 track lagu di album pertama, tetapi semua cerita aku buat berkaitan satu dengan yang lain. Semua ide cerita berasal dari pemikiranku sendiri dan cerita ini  90 % fiktif) 

-Cerita ke 1-

13 Juli 2013

Pada suatu Sabtu pagi yang cerah terdengar suara ketukan halus di pintu kamar juga  panggilan seorang ibu memanggil nama anak perempuannya yang masih tertidur pulas.

"Nin..Ninaaa..bangun sayang..ni Rina udah datang nih..katanya udah janjian mau sepedaan.."?

Setelah 5 kali ketukan, sang pemilik kamar pun bangun dan membukakan pintu.

Ibu pun masuk kamar dan melihat anak perempuannya masih mencoba untuk tidur lagi.

"hmmm...bu masih ngantuk..." Aku menjawab sambil menggeliat malas ditempat tidur, dan ingin melanjutkan tidurku lagi. 
Tetapi ibuku malah membuka gorden jendela, sehingga sinar matahari dapat masuk menerangi kamarku itu. Refleks aku menutup wajahku dengan bantal karena silau.

"Rina udah nunggu sayang, udah sekitar 15 menitan tuh, kamu ini seenaknya aja mau tidur lagi"

"yaelah ibu si Rina aja..udah biasa kali dia nungguin aku bu..5 menit lagi ya...ya..ngantuk banget aku bu.."

"hmm pasti kamu nonton film korea-korea itu lagi ya..??kebiasaan deh. Eh si Rina datang sama cowok Na, ganteng lagi, rugi kamu ga cepat-cepat bangun." Kalau ibu seumuran kamu sekarang, wahh..ibu pasti udah mandi dan wangi". Gak kayak kamu, anak gadis jam segini baru bangun.  Mendengar ibuku mengatakan cowok ganteng, "antena"ku langsung naik, aku pun langsung menegakkan badanku.


"Siapa bu???!cowok ganteng?? Rina udah ngenalin ke ibu??"

"Ya sudahlah, tapi mendingan kamu kenal sendiri, wes..wes..cuci muka sana! Ibuku pun menarik tanganku dan mendorongku masuk kekamar mandi.

Aku pun bergegas mencuci muka, menyikat gigi. Setelah itu memilih kaos yang enak dipakai untuk sepedaan, celana panjang sporty. Untuk wajah, aku hanya memakai bedak tipis, lipgloss. Aku pun segera keluar kamar dan menemui Rina.

"Hey Rin! sorry aku........". Belum sempat aku menyelesaikan permintaan maafku. Mulutku seakan terkunci dengan sendirinya. Disamping Rina, kalau pun meminjam judul lagunya Mulan Jameela, aku melihat makhluk Tuhan paling seksi (lebay sih tapi emang bener). Tingginya ideal sekitar 170an cm, berbadan tegap, rambutnya dipotong cepak. Warna kulitnya kecoklatan tetapi sepertinya karena ia sering beraktifitas di outdoor.

"oi..oii...kenapa kamu Nin??" Rina berjalan ke arahku memandangku heran.

"ah gak papa.. eh siapa tuh? nada suaraku pun sedikit kupelankan."

"ooo ituu, dia sepupuku Nin, lagi liburan disini. 2 hari lalu baru datang dan nginep dirumah. Tadi malam waktu aku ijin sama mama buat kita pergi sepedaaan pagi ini, mamaku bilang ajakin dia, ya udah aku ajak aja kebetulan dia juga mau.


"Sini..sini aku kenalin biar kamu ga penasaran" Rina pun menarikku mendekat.

"Nina ini Ray, Ray ini Nina"

"Hi, aku Raymond tapi panggil aja Ray" sambil tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Nina.." Aku pun membalas uluran tangannya.

"Eh, langsung capcus yuk Nin, keburu panas ntar diluar"

"Ok..ok.." 

Kami pun pamit pada ibuku.

"loh Ayahmu mana Nin? tanya Ray, sembari membantuku membuka pintu pagar.

"Masih dinas di luar kota" Aku membalas jawaban atas pertanyaannya sambil menggiring sepedaku ke luar pagar.

"Rutenya kayak biasa atau mau diubah Nin" tanya Rina.

"hmm..mumpung masih pagi, kita tambahin aja rutenya, maen ke kompleks sebelah? kan ada tamannya tuh,..nanti kalo udah capek kita duduk disitu. Gimana?"

"Oh Ok..ok..boleh juga tuh,,lets go!"


Dalam hati, aku tersenyum sendiri, tujuan nambahain rute sih sebenarnya akal-akalan aku aja biar bisa lamaan barengan sama Raymond :)



3 Agustus 2013


Sudah 3 minggu aku menghabiskan waktuku bersama Raymond. Kadang kami pergi  hangout berempat dengan Rina dan Denny pacar Rina, tetapi seringnya aku pergi berdua dengan Ray. Selama pergi bersamanya aku jadi semakin tahu tentangnya dan menemukan kesamaan kami berdua. Ray ternyata vokalis band di kampusnya, dia pun bisa memainkan alat musik drum dan gitar. Warna kesukaan kami sama yakni biru. Kami pun juga suka mendiskusikan film yang kami tonton bersama.

Semakin lama perasaan sukaku pun tumbuh dan sepertinya dia merasakan hal yang sama. 

Ketika aku sedang melamun tentangnya sambil melihat foto-foto kami, tiba-tiba aku mendengar hpku berdering. 
"umur panjang dehh" aku tersenyum ketika melihat nama beserta foto di layar hpku dan mengangkat telponnya.

"Iya Ray? pagi-pagi gini udah nelpon aja"

"heheh iya ni Nina..hmm..ntar malam kamu ada acara gak?"

"eng...ga da Ray.." kenapa? 

"baguslah ntar malam aku jemput ya jam 7, aku mau ajak kamu dinner di Blue Sky.mau ga?

"hmmm..boleh..boleh..dalam rangka apa neh Ray? kamu ulang tahun hari ini ya?"
  
 "enggak, udahlah siap-siap aja ..c u soon Nina "

"okay"

Setelah menutup telpon aku langsung loncat-loncat kesenangan. Diajak ke Blue Sky? Siapa yang gak senang diajak dinner disitu. Tempat makan bernuansa taman, apalagi kalau malam suasananya romantis karena disetiap sudut taman ada lilin-lilin yang menghiasi taman.


Tak sabar rasanya menunggu malam tiba. Kira-kira ada apa ya si Ray ngajak dinner disitu?

hmm..apa..jangan..jangan...

Aku pun tersenyum sendiri, membayangkan apa yang akan terjadi pada malam ini. Akankah keinginanku akan terwujud pada malam ini?

 -bersambung-


Oh ingin ku bicara semua rasa
Ada cinta antara kita berdua
Yakin ada kesempatan untuk 
Jalani indah darinya
(Inginku, Raisa)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemeran Utama (8)

Pria di Ujung Dermaga

MENANTI -end- (Chapter 12)