Serba Salah by Raisa (9)

(PENTING!!: Cerita ini terinspirasi dari judul lagu di  album pertama penyanyi perempuan yang memilih berkarir pada jenis musik blues, jazz,soul yang  bernama lengkap Raisa Andriana. Nama albumnya diambil dari namanya sendiri RAISA, aku sengaja mengambil judul lagunya secara random  agar sesuai dengan alur cerita yang dibuat. Akan ada 9 sembilan cerita sesuai 9 track lagu di album pertama, tetapi semua cerita aku buat berkaitan satu dengan yang lain. Semua ide cerita berasal dari pemikiranku sendiri dan cerita ini  90 % fiktif) 

-Cerita ke 4-

cerita sebelumnya bisa dibaca di sini http://ubieeva.blogspot.com/2013/08/cinta-sempurna-by-raisa-8.html

15 November 2013


Pagi ini tidak seperti pagi-pagi biasanya yang setiap kali aku dibangunkan dengan suara alarm yang sengaja kupasang agar ketika Ray menelponku aku sudah benar-benar tersadar. Menelpon serta mengobrol setiap pagi semacam ritual bagi kami, apalagi kami menjadi hubungan LDR. Sebenarnya saling berkomunikasi merupakan kunci yang paling utama bagi setiap pasangan baik yang menjalin hubungan dalam 1 kota atau beda kota dan kebetulan aku dan Ray saling berjauhan. Komunikasi melalui telpon yang kami lakukan setiap pagi selalu sukses membuat kami semangat untuk menjalani hari-hari kami semacam suntikan pembangkit mood melakukan aktifitas kami sepadat apapun itu. Pernah 1 kali kami tidak menelpon satu sama lain karena aku telat bangun dan dia juga buru-buru pergi ke suatu tempat bersama teman-temannya, dan keesokannya kami bercerita kalau hari kemaren kami sama-sama badmood, jadi kami berjanji kami gak boleh lupa untuk saling menelpon setiap pagi. 

Tetapi pagi ini, meskipun suara alarmku telah kupasang dan aku terbangun sebelum alarmku bunyi, Ray tak juga menelponku. Terakhir dia menelpon seminggu lalu,tetapi dia tidak mengatakan akan kemana. Aku menelponnya tetapi semua hpnya tidak aktif, aku menelpon rumahnya pembantunya juga tidak tahu, mau menanyakan orang tuanya tetapi mereka sedang berlibur ke Eropa. Setiap hari aku selalu berdoa, dia akan baik-baik saja, meskipun setiap kali kadang aku menangis tiba-tiba karena khawatir dia mungkin sedang dalam bahaya.


Akhirnya untuk menghibur diri, aku membuka account Facebookku yang sudah lama tidak aku buka. Bukannya terhibur aku malah menemukan sesuatu yang membuatku harus mengucek-ucek mataku untuk memastikan foto yang aku lihat di recent update benar-benar foto Ray atau tidak? kalau itu benar Ray, siapa cewek yang ada disampingnya?? Di foto itu Ray memeluk cewek itu meskipun hanya pelukan di bahu tapi tetap saja membuatku emosi pagi-pagi begini. Foto itu memang tidak diupload oleh Ray tetapi cewek yang bernama Anggie Ranggita yang mengetag Ray. Sialaaaann!! dia gak tau apa si Ray punya pacar?!!! Bener-bener deh ni cewek gak punya perasaan.

Tiba-tiba hpku berbunyi dan ketika melihat namanya serta foto yang ada di hpku, darahku seperti mendidih. Bagus yaa kamu,.,.tau aja aku lagi mau nyalurin emosiku. Aku pun segera mengangkatnya ketika panggilan yang ke keempat.

Dengan ketus ku menjawab telponnya.


"Haloo!! napa sekarang baru telpon??! bagus yaaahh biarin aku cemas, khawatir berhari-hari ternyata kamu lagi seneng-seneng sama cewek!" Benar-benar aku tidak bisa mengendalikan emosiku.

"Nin, nin..hei..kenapa sih?? udah marah-marah aja ..bukannya nanya kabar...."

"hah!! nanya kabar??!!! buat apa!! kabar pagi ini bener-bener udah buat aku kecewa sama kamu Ray. Ga nyangka ya, kamu berhari-hari gak telpon aku! ternyata kamu udah punya selingkuhan ya ..ckckck..aku gak tau mau bersikap apa lagi sama kamu Ray.." Suaraku tiba-tiba bergetar menahan tangis.

"selingkuh? siapa yang selingkuh Nin??! Kamu jangan ngaco deh, aku telpon kamu karena aku kangen sama kamu, eh kamunya malah marah-marah gak jelas gini, mana nuduh aku selingkuh lagi! keterlaluan kamu Nin!"

"ngaco??!! kamu bilang aku ngaco Ray??!!!!!!! dan NUDUH kamu selingkuh???? ya ampun Ray, kamu tuh yang keterlaluan gak hubungin aku sama sekali dan pagi ini aku lihat kamu foto dengan cewek lain si sapa tuh namanya??!!Anggi-anggi itu pret taulahhh! apa gak cukup bukti kalo kamu emang selingkuh ma dia??!!!!" Sengaja suaraku kutinggikan agar aku bisa menahan tangisku.

"Anggie sapa Nin?? maksud kamu Anggie Ranggita??! dia teman bandku Nin, dia udah kayak sodaraku sendiri, aku emang belum ngenalin dia ke kamu tetapi dia tahu aku udah punya pacar. Tentang aku gak hubungi kamu, karena aku dan teman-teman bandku sudah berjanji untuk tidak menonaktifkan hp kami selama kami mencari inspirasi menulis lagu untuk album perdana kami di villanya Iwan.

"Ah sudahlah Ray, ada aja ya alasan kamu, ide apaan tuh nonaktifkan hp, kamu juga gak bilang koq ke aku, kamu mau kemana dan kalo misalnya ada ide itu kenapa sih gak hubungi aku dulu??"

"Aku lupa Nin, sorry..sorry banget, maafin aku ya, aku janji ini yang terakhir, aku kangen sama kamu Nin, please marahnya jangan lama-lama ya "


Dengan berat hati aku pun memaafkannya


2 bulan kemudian.


Sejak kejadian di pagi itu ketika aku menemukan foto Ray dengan cewek bernama Anggie, perlahan-lahan sikapku berubah. Meskipun setiap pagi Ray menelponku dan setiap malam kami saling berkomunikasi lewat Skype, tetapi rasa menggebu-gebu untuk ingin segera mengobrol sudah mulai memudar, kalaupun kami lupa melakukan rutinitas itu, aku tidak marah-marah atau khawatir berlebihan seperti dulu. Bahkan pernah aku masih melihat foto Ray dengan cewek itu di FB, ya ada beberapa sih mereka berfoto bersama dengan teman-teman band lain tetapi dilihat dari angle foto mereka, aku sudah mulai curiga, ada sesuatu diantara mereka. Setiap kali menanyakan hal itu, Ray selalu bilang cemburuku berlebihan dan ujung-ujungnya kami pasti bertengkar. Pertengkaran puncak kami adalah ketika Ray menuduhku masih dekat dengan Niko dan ingin aku menghapus foto-foto Niko dari FBku. Memang kuakui masih ada beberapa fotoku dengan Niko di FBku tetapi itu juga bersama-sama teman-teman SMAku juga teman-teman mainku yang kebetulan kami berdua punya lingkup pertemanan yang sama. Aku dan Niko jadian dulu juga berawal dari dijodoh-jodohkan oleh teman-teman kami, ketika kami putus banyak yang menyayangkan hubungan kami karena mereka pikir kami pasangan serasi. Putusnya hubunganku percintaanku dengan Niko tidak memutuskan pertemanan kami, malah pacar Niko yang sekarang yang bernama Andiena adalah teman kuliahku yang kukenalkan ke Niko dan sebentar lagi mereka akan tunangan. Jadi tidak ada alasan Ray cemburu karena foto-fotoku dan Niko.

Saking jengkelnya aku dengan Ray, aku pun mendiamkannya selama seminggu. Sampe-sampe Rina ikut  campur mendamaikan kami tetapi tetap saja tidak mempan.
Sampai suatu waktu ketika aku pulang kerumah dan sedang menunggu taxi karena mobilku sedang masuk bengkel, Niko lewat dengan mobilnya. Aku pun diajak untuk diantar sampai kerumah, awalnya aku menolak tetapi dia bilang kalau aku gak naik mobilnya, dia akan mengancam untuk tidak berteman lagi denganku. Hah?! ancaman apa itu! Akhirnya aku pun naik mobilnya. Sesampainya dirumah, aku basa basi mengajak Niko mampir kerumah, meskipun kami sudah putus lama, hubungannya dengan orang tuaku masih cukup baik, tetapi ia bilang lain kali saja dan sepertinya ia tahu aku hanya basa basi saja. Setelah mengucapkan terima kasih, dan melihat mobilnya sudah hilang dibelokan, dengan langkah gontai aku masuk kerumah..ehh tapi tunggu..koq sepertinya ada orang duduk di teras rumahku?

"Nin.."

Panggilan itu terasa familiar bagiku. 

-bersambung-

Lelah menjalani, semua serba salah
Apalagi salahku, apalagi salahmu?
Ku tak mengerti 
(Serba Salah, Raisa)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Bantal Kesayangan (24)

Pemeran Utama (8)

Proses Peremukan