Could It Be by Raisa (14)

(PENTING!!: Cerita ini terinspirasi dari judul lagu di  album pertama penyanyi perempuan yang memilih berkarir pada jenis musik blues, jazz,soul yang  bernama lengkap Raisa Andriana. Nama albumnya diambil dari namanya sendiri RAISA, aku sengaja mengambil judul lagunya secara random  agar sesuai dengan alur cerita yang dibuat. Akan ada 9 sembilan cerita sesuai 9 track lagu di album pertama, tetapi semua cerita aku buat berkaitan satu dengan yang lain. Semua ide cerita berasal dari pemikiranku sendiri dan cerita ini  90 % fiktif)

-Cerita ke 9-



7 Agustus 2017




Happy Birthday to you...
Happy Birthday to you..
Happy Birthday
Happy Birthday
Happy B'day Ninaa!!

"Happy Birthday ya Nina sayang"..muach.muachh....Anya mencium pipi kiri dan kananku.

"Selamat ulang tahun bu Nina...sukses buat karirnya yaa...

"Makasih ya Bud"

"Selamat ulang tahun bu Nina..segera dapat jodoh ya bu heeheh...

"hahah..amin, makasi Tih.."

"Eh ..ayo..ayoo..tiup lilinnya dulu".. Anya membawa kue ulang tahun yang sudah dipersiapkannya..

"Eits jangan lupa make a wish dulu..cepetan" Anya mengingatkanku untuk mengucapkan make a wish sebuah ritual yang tak boleh dilewatkan ketika kita meniup lilin ulang tahun. 

Setelah mengucapkan make a wish dalam hati aku pun meniup lilin yang berangka 25 itu

Setelah mengucapkan make a wish, meniup lilin, memotong kue dan membagi-bagikannya ke teman-teman kantorku juga menerima ucapan selamat ulang tahun dari mereka, kami pun akhirnya kembali ke ruang kerja kami masing-masing.

Jujur saja aku masih merasa shock dan terharu dengan kejutan ulang tahun dari teman-teman kantorku. Anya dan teman-teman kantor memberikan surprise birthday di ruanganku padahal waktu itu masih jam 8 pagi, jadi mereka sengaja datang awal ke kantor demi memberikan surprise ini. Aku tidak menyangka mereka masih mengingat hari ulang tahunku juga mempersiapkannya dengan serapi mungkin padahal semalam kami sama-sama lembur untuk mempersiapkan presentasi kami minggu depan. Aku kira mereka akan lupa, jadi aku maklumin saja kalau misalnya pada hari ini mereka tidak memberi selamat. Apalagi si Anya, dari kemarin dia sepertinya sengaja membuat aku emosi dengan memberi laporan-laporan yang gak mengenakan, tapi tadi akhirnya dia ngaku kalau semua yang dia lakukan  memang sengaja sebagai bagian dari rencana surprise birthday hari ini.

Ah aku sudah berumur 25 tahun sekarang. Dengan posisi karirku saat ini, aku sudah bisa menyicil untuk membeli apartemen di kawasan yang aku idam-idamkan, bahkan bulan depan aku sudah bisa menempatinya. Anya bilang pekerjaan yang aku lakukan memang gila-gilaan, dan dia pikir aku terlalu konsen di pekerjaanku sehingga tidak punya waktu untuk bersosialisasi untuk mendapat jodoh. Yah..dia gak tahu aja selama 2 tahun ini, aku menjalin hubungan dengan si Dimas, teman bloggerku itu. Hubunganku dengan Dimas semakin lama semakin dekat cuma status kami yang belum jelas. Aku bebas bercerita dengan dengan dia, dia juga sebaliknya, kalau aku sedang badmood karena sedang lembur di kantor, dia menghibur dan memberiku semangat dengan mengirimkan lagu-lagu yang membuatku bersemangat lagi. Dulu sempat 2 mingguan kami tidak saling kontak, dan ketika dia online lagi, dia bilang kalo dia baru saja pulang dari Singapore karena urusan pekerjaannya. Dimas memang bilang kalo sebulan dia harus ke Singapore untuk mengecek kantor cabang perusahaannya disana. Waktu aku tanya dia bekerja di bidang apa, dan dia menjawab kalo perusahaannya bergerak di real estate, ah jadi ingat Timmy. 
 Tapi yang membuat hubungan kami gak maju-maju karena selama 2 tahun ini kami tak pernah bertukar nomor telpon, kami juga belum pernah webcam-an bahkan bertukar foto jadi aku tidak terlalu berharap kalau aku akan menjalin hubungan dengannya. Sempat aku bertanya sampai kapan kami harus saling chat tanpa mengetahui wajah kami masing-masing, tapi dia selalu bilang akan ada saatnya kita akan saling bertukar foto dan juga ketemuan.  


Jam 12.00

Saat tiba jam makan siang, aku masih konsen menyelesaikan pekerjaanku, dan memesan makan siangku melalui Anya. Padahal Anya dan teman-teman kantorku berharap aku akan mentraktir mereka pada saat makan siang, namun aku menawarkan kalau acara makan-makannya diganti nanti sore setelah pulang kerja, terserah mereka mau makan dimana, aku tinggal ngikut aja. Wajah mereka yang tadi murung karena aku tidak ikut makan siang pun seketika jadi cerah kembali dan malah minta setelah makan-makan kami akan lanjut karaoke. Buseet dah..dobel deh traktirannya, tapi tak apalah mereka sudah bekerja keras semingguan ini, bahkan 2 hari ini kami lembur bersama-sama demi memantapkan presentasi kami untuk minggu depan.  Maklum, ada investor asing yang akan menanamkan investasinya di perusahaan kami, kalau kami berhasil untuk presentasi minggu depan, dan mereka bersedia maka nama perusahaan kami bisa naik dan diperhitungkan di negara-negara Asia.
Traktiran ini harganya tidak seberapa dengan apa yang mereka lakukan selama ini, apalagi dengan posisiku yang sekarang yang menggantikan bu Lydia, aku harus menciptakan suasana kerja yang nyaman sehingga mereka bisa percaya bahwa aku bukan atasan yang harus mereka takuti tapi sebagai rekan kerja yang sama-sama ingin membangun perusahaan ke puncak kesuksesan.

Waktu lagi konsen membaca laporan tahun lalu, ada suara seperti email masuk dari laptopku, aku pun mengecek mungkin ada email penting dari rekan bisnisku. Tapi ternyata Dimas yang menyapaku lewat YM.

Dimas : hoyy..

Zelma : Hoy....! :)

Dimas : Ada yang ulang tahun nih hari ini :) 

Zelma : :)

Dimas : Met ulang tahun ya Ze, panjang umur, sehat selalu, karirnya semakin diberkati Tuhan.

Zelma : aminnn..makasi ya Dim.

Dimas : Kapan nih aku ditraktir?

Zelma: Hmm...kapan yaa? 

Dimas: Besok? Mau gak?

Zelma: Besok? boleh..boleh..

Dimas: Jam 11? tempatnya kamu aja yang tentuin.

Zelma: Ok..eh tunggu..tunggu..ini seriusan??? 

Dimas: Iya, dua rius malah..eheheh

Zelma: Ah bohongann yaa...

Dimas: Serius Ze, lagian aku juga penasaran liat kamu langsung, pasti kamu juga kan :P

Zelma: ah biasa aja tuh :p

Dimas: alaah..gak usah bohong deh..hahaha

Zelma: haha..hmm kalo ketemuannya di cafe Rainbow gimana? tempatnya dekat taman di Jl Hasanuddin,tau?

Dimas: iya..tau koq..

Zelma: Sip! terus kalo aku tahu kamu yang datang gimana cara taunya?

Dimas : Besok aku pake kaos biru Zee sama jeans hitam, kamu pake baju pink aja ya gimana? jadi aku juga tahu itu kamu.

Zelma: oow iya deh..terus nanti kalo aku salah orang gimana? masak aku harus liatin setiap cowok pake baju biru???

Dimas: Tenang..tenang..kita kontak lewat YM aja..

Zelma: yee..napa sih gak ngasih nomor telpon aja? ribet amat?

Dimas : Biar seru aja..heheh..oiya..hati-hati ya kalo ketemu aku besok..

Zelma : hee?? mang kenapa??

Dimas : Hati-hati buat jatuh cinta ma aku

Zelma: hahaahhhaah...GR bangeet ssihh :P

Dimas: eits..yang penting aku dah ngingetin ..:P

Zelma : yah apa katamu deh..udah yaa..aku mau lanjut kerja dulu..

Dimas : ini kan jam makan siang?? kamu gak makan??

Zelma : Belom..lagi nitip Anya..makan di kantor aja..

Dimas: yee..ultah..ultah masih mikir kerjaan aja..ckckc nikmatin hidup neng'

Zelma: ultah sih ultah kerjaan tetap no 1..:) biaya hidup makin tinggi bang..klo qta ga usaha ga hidup

Dimas: aish bahasanya..ya udah deh..ngalah aja deh aku hari ni ma kamu ..hehhee biar si ultah seneng..libur debat yaa kita...

Zelma: wkwk..sial!!  Eh udah ya..tuh Anya udah datang, aku mau makan dulu..thanx ya Dim..c u tom :)

Dimas: yoii princess..:) :) jgn lupa peringatanku tadi hahahaha *kabur

Zelma : :) :P



"Ih senyum-senyum sendiri, kesambet apa kamu Nin?" tanya Anya heran melihat aku tersenyum sendiri di depan laptop.

"Eng..gak papa koq Nya..eh mana makananku?

"Nih..mumpung masih anget..jangan telat makan Nin, kerja sih kerja tapi tetap jaga kesehatan juga"

 "Iyaa...makasi deh Nya, aku makan dulu deh.."

" Ya udah aku tinggalin  ya.." Anya pun berbalik ke meja kerjanya.

"Eh ya ntar jadi kan"? tanya Anya kembali membuka pintu ruangan kerjaku.

"Jadiii..besok kan sabtu Nya...jadi terserah deh kalian mau ngapain aja hari ini..mau makan kek..nyanyi kek.." Sahutku ke Anya

"Asikkk...sering-sering aja ulang tahun Nin hahhaa.."

"Yeee..kalian yang enak .aku bangkrut kalii..."

"hahahaha..."



 Keesokan harinya

Jam di dinding sudah menunjukkan jam 10.00. Aku sudah bersiap-siap untuk cafe Rainbow. Sebelum berangkat aku mengecek penampilan di cermin. Hari ini aku memilih memakai dres simpel berwarna pink tanpa lengan dengan motif bunga-bunga kecil dengan panjang selutut, rambutku yang sudah panjang aku kepang kesamping. Untuk dandanan, aku mengulaskan lipstik berwarna pink ke bibirku dan lip balm. Tak lupa membubuhkan blush on warna peach ke kedua pipiku. Terakhir tentu saja kusemprotkan parfum favoritku. Perfect!! 


10.50

Aku sudah terduduk manis disalah satu meja favoritku kalau aku sedang menghabiskan waktuku setiap sore disini. Pelayan yang sudah mengenal sampai bilang.."wah..kalo mba Nina udah duduk disini, bentar lagi cafe kita rame nih..."

"hahaa..emangnya aku penglaris"

"lah emang iya...heheh becanda mba' eh ya mau pesan apa? kayak biasa??"

"hmm ntar aja aku pesennya, aku lagi nunggu temen nih.."

" oo..sip..ntar kalo mau pesan..panggil aja ya mba.."

"iyaaa..pastii .."



15 menit kemudian. 

Karena posisi dudukku yang menghadap ke arah pintu, aku selalu saja melihat ke pintu kalo ada orang yang datang..sambil berpikir..jangan..jangan itu Dimas? apalagi kalo yang datang cowok pake baju biru, tapi sepertinya selalu salah. Sampai akhirnya, ketika aku sedang baca majalah yang memang sengaja aku ambil  di rak buku yang terletak di depan kasir cafe untuk meredakan rasa deg-deganku. Sampai akhirnya aku melihat seorang cowok yang datang pake baju biru dan dia terlihat familiar.


"Tim?" Refleks aku menyebutkan nama cowok itu yang tak sengaja melihatku

"Nina?"

"Iyaa ni aku..gak usah pangling gitu deh.." 

"hhaha..iyaa..abis beda banget sejak terakhir kita ketemu..sendirian aja Nin?"

"Iya..lagi nunggu temen nih tapi kayaknya telat"

"Emang janjian jam berapa?"

"Jam 11 sih..."

"oooo..kirain udah nunggu sejam..."

"enggak koq..aku baru datang 15 menit lalu..eh iya kamu sendirian aja nih? "

"Yo'i aku juga janjian sama temen, tapi mungkin karena aku telat jadi mungkin dia udah pegi kali ya.."

"Emang janjian jam berapa?"

"Sama..jam 11 juga.."

"heh? samaan dong kita..ya udah kamu nemenin aku aja dulu duduk sini daripada aku bengong sendirian ntar kalo temen kita datang baru kita pisahan duduknya"

"boleh nih?"

"ya..bolehlah.."

Tim pun mengambil posisi duduk berhadapan denganku. Sempat ada rasa deg-degan aku ketemu dia lagi.

"Eh ya Nin, kamu apa kabar? udah lama ya kita gak ketemu.."

"Baik koq Tim, kamu? "

"Puji Tuhan baik Nin..gimana kerjaan?"

"Kerjaan mah baek-baek aja Tim, minggu depan aku mau ke Bali buat presentasi ke calon investor dari Malaysia, semingguan ini kerjaku gila-gilaan.."

"wew..sukses deh Nin, emmm terus kalo urusan cinta?"

"ooo..kalo itu mah belum Tim.., eh ya kamu gimana? jangan-jangan udah nikah?? ih jahat gak ngundang-ngundang" Aku pura-pura ngambek.

"Nikah?? diaminin deh.."

"Maksudnya belom? tapi udah ada calonnya kan?" tanyaku sekaligus siap-siap juga denger jawabannya.

"calonnya sih udah ada Nin, tapi orangnya belum mau aja.."

"sabar ya Tim..aku yakin suatu saat dia pasti mau nikah sama kamu, rugi deh kalo dia nolak kamu"

"hahaha..makasih pujiannya, coba ya omongan ini bisa didenger calonku itu..tapi aku emang yakin cepat atau lambat dia pasti mau nikah ma aku, tinggal tunggu waktu aja Nin"

"Amin deh aku doain deh Tim..."

20 menit berlalu, tapi aku dan Timmy masih asik ngobrol tentang kehidupan kami. Tetapi akhirnya kami nyadar juga teman kami belum datang-datang juga. Aku pun langsung membuka YMku dan menanyakan keberadaan Dimas dan Tim juga sepertinya mengecek hpnya.

Zelma : Kamu dimana Dim? Aku udah datang dari tadi neh.

Dimas: Sama, aku juga.

Zelma: hah?? terus kamu yang mana..
(Refleks aku melihat sekelilingku dan memperhatikan cowok yang pake baju biru, tetapi gak ada, eh ada dheng tapi itu Timmy)

Dimas: Aku lagi ngobrol sama temenku, cewek, pake baju pink bunga-bunga, kamu yang mana sih?

Saat aku melihat jawaban Dimas, otomatis aku lihat Timmy juga lagi lihat sekeliling.


"Tim..bentar deh...kamu lagi nungguin temenmu juga kan ?


 "Iya, kenapa? bukannya tadi aku dah bilang? namanya siapa?"

"Gak, aku cuma tanya, temenmu itu namanya siapa?"

" Zelma"

"Kalo kamu?"

"Dimas"


Hening beberapa saat...

15 detik kemudian

 ..kami pun saling tertawa....menertawakan diri kami sendiri dan kebetulan yang kami alami.

"Jadi kamu yang namanya Dimas??" Aku masih gak percaya.

"Emang nama tengahku Dimas kan? Timothius Dimas Prasetya, terus kamu napa pake nama Zelma?"

"Zelma itu nama baptis dari tanteku, tapi jarang kupake dan gak tertulis juga di akte..

"hahahaahha..ya ampunn..parahhh deh.."

"iyaa ih...ternyata tulisan-tulisannmu bagus juga yaaa Tim..gak nyangka itu kamu yang nulis.."

"udah lama kali Nin..tapi gak banyak yang tahu aja..eh ya..jangan lupa peringatan kemaren"

"hah? apa??. Aku pun mulai berpikir...

 "iiiiiiiiiiiiihhh dasar kamu............." Aku jadi teringat percakapan terakhir kami kemarin.

"hahaa..."

Tapi tiba-tiba Tim memegang tanganku. Dan anehnya aku gak menarik tanganku seperti dulu.

"Nin, mau tahu gak calon yang tadi aku bilang itu siapa?"

"Emang siapa?" jawabku sambil tersenyum.

"Cewek yang pake dress pink bunga-bunga yang tangannya lagi aku pegang"

Aku pun gak tahu mau ngomong apa..bener-bener speechless.

"Aku yakin koq dia sekarang pasti mau nerima aku"

"GR ihh.."

 "Aku serius Nin, aku sayang banget sama kamu walaupun aku sempat dekat sama cewek lain di Singapore tapi jujur aku gak bisa ngubah perasaan aku ke kamu, sekarang kamu jawab deh..kamu mau nikah gak sama aku? Lagian aku juga bosen pake pacaran segala, kelamaan hahaha"

"Haahaha maunya..Tapi kan? kita baru.." Belum selesai aku ngomong, Tim langsung memotongnya.

"emangnya kamu gak bisa ngerasain pas kamu jadi Zelma dan aku jadi Dimas, kita berdua udah cocok dan nyambung..bener nih kamu gak ada perasaan apa-apa ke aku? 

"Hmm..iya Tim..aku akui aku emang suka kamu waktu kamu jadi Dimas..dan ternyata itu kamu Tim.."

"Jadi?"

"hmm..iya aku mau.."

"mau apa?? Tim masih saja menggodaku.

"iyaa aku mau jadi calon istri kamu, seneng kan kamu?" jawabku sambil tersenyum.

"gak..biasa aja.."

"koq gitu sihh..ah nyesel dehh"

"soalnya aku emang udah tahu jawabanmu..hahhaha..."

"ihhhhh sialaann..." 

"Jadi kamu lebih suka aku jadi Tim apa Dimas??" Tim lagi-lagi menggodaku..

"Suka dua-duanya, lagian orangnya 1 juga kan hahaah.."

 "haha..terus kamu, suka aku jadi Nina apa Zelma?"

"Zelma aja deh..!"

"yee maksudnyaa..???!! "

"Nina sama Zelma kan 1 orang jugaa..ah gimana sih dirimu, masak diri sendiri dibandingin.."

"huhh..dasar jelek.."

"biarin jelek,..yang penting kamu udah mau jadi calon istriku juga kan..." Tim lagi-lagi menggodaku.

"iya.iya dehh..kalah deh aku kalo debat sama kamu.."

Benar juga kata pepatah...tak ada yang kebetulan didunia ini, semua terjadi pasti ada alasannya.
Kayak hubunganku dengan Tim, siapa yang sangka Tim itu Dimas..cowok yang selalu menemaniku meskipun kami berhubungan lewat online tapi emang aku udah menyukainya sejak aku menemukan blognya.
Dan aku baru tersadar, kalau rata-rata cerita di blognya ada juga yang mengisahkan hubunganku dengannya. Aku pun membaca kembali tulisannya yang berjudul Bandara,benar-benar deh ceritanya mengingatkanku dengan kisah kami di bandara dulu, bahkan quoteku tentang bandara dia cantumkan disitu.
 


-Selesai-



Could it be love, Could it be love
       Could this be something that I never had
Could it be love
(Could it be, Raisa)





















 

Komentar

  1. wah wah akhirnya dugaanku benar, si dimas itu timmy, wkwkkw
    kak lanjutin lg critanya pake lagu yangg lain, buat aja jd edisi 2 gitu :)

    BalasHapus
  2. hahaa...iyakah?
    belom tahu ris..moga dpt inspirasi bt nulis crita kek gini lagi..:) ada usul mau pake lagu apa?

    BalasHapus
  3. iyo kak,
    memuaskan deh :)

    coba lagu-lagunya Agnes kak, atau lagunya Sandy Sandoro

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Bantal Kesayangan (24)

Pemeran Utama (8)

Proses Peremukan