Melangkah by Raisa (13)

(PENTING!!: Cerita ini terinspirasi dari judul lagu di  album pertama penyanyi perempuan yang memilih berkarir pada jenis musik blues, jazz,soul yang  bernama lengkap Raisa Andriana. Nama albumnya diambil dari namanya sendiri RAISA, aku sengaja mengambil judul lagunya secara random  agar sesuai dengan alur cerita yang dibuat. Akan ada 9 sembilan cerita sesuai 9 track lagu di album pertama, tetapi semua cerita aku buat berkaitan satu dengan yang lain. Semua ide cerita berasal dari pemikiranku sendiri dan cerita ini  90 % fiktif) 

-Cerita ke 8-

cerita sebelumnya bisa dibaca disini http://ubieeva.blogspot.com/2013/08/terjebak-nostalgia-by-raisa-12.html


 26 November 2014


"Nin..kamu dapat telpon tuh, koq gak diangkat sih? berisik tau..! Anya teman sekerjaku menegur diriku karena settingan hape yang lupa aku silent padahal aku lagi konsen untuk menyelesaikan pekerjaanku.

Ketika ku melihat nama pemanggil itu, aku langsung menonaktifkan hapeku. Anya melihatnya dan cuma geleng-geleng kepala.

"Pasti si Ray lagi ya Nin?"

"Iya Nya, gak bosen-bosen tuh nelpon mulu, bikin badmood aja" Aku menjawab Anya sambil tetap menatap layar laptopku dan mengetik laporan yang dimintai atasanku.

"koq dia bisa hubungi kamu lagi sih Nin? bukannya kalian udah putus lama ya??"

"Iya sih..kami memang udah putus lama tapi  mungkin dia dapat kabar dari Rina kalo aku masih sendiri, jadi mikirnya aku masih cinta ma dia,, padahal aku  bener-bener udah gak ada perasaan lagi ma dia.." Jawabku santai sambil tetap mengetik laporan.

"hmm mungkin..lagian kamu juga sih, jelas-jelas udah ada Timmy, eh malah dibiarin aja..sayang banget Nin..cowok baik, cakep gitu disia-siain, tau gitu buat aku aja"

Mendengar Anya nyebutin nama Timmy, refleks aku pun berhenti dari aktifitasku dan mengingat kejadian di bandara 6 bulan lalu. Waktu itu aku emang datang ke bandara, tapi Timmy tidak tahu kalo aku datang. Aku hanya melihatnya dari kejauhan sedang mencoba menelponku, tapi aku memang sengaja tidak mengangkat telponnya. Mendekati jadwal keberangkatan, aku melihat dia sedang mengetikkan sms untukku dan ketika ku melihat hpku, aku pun langsung membaca smsnya. Isi pesannya membuatku langsung menangis dan menyesali keputusanku untuk tidak memberitahunya kalau aku memang datang, sayangnya aku hanya bisa memperhatikan dia dari restoran yang tak letaknya tak jauh dari pintu keberangkatan. Sms itu masih tersimpan di inboxku sampai sekarang.

 Sepertinya aku sudah tahu jawabanmu Nin, mungkin memang saat ini aku masih belum punya kesempatan untuk bisa nempatin hati kamu. Aku juga tidak tahu kapan kesempatan itu datang, tapi 1 hal yang harus kamu tahu Nin, aku bener-bener sayang kamu dan itu dari dulu sejak kita masih di SMA. Moga kamu bahagia ya Nin, oya kamu harus janji ma aku kalo kamu gak bakal nangis lagi, ok?!!. Aku pergi dulu ya Nin. 


"Nin..nin...yah koq jadi sedih gitu sih, maaf yaa..aku gak ada maksud apa-apa koq, duh jadi gak enak aku ma kamu Nin"  Melihat aku terdiam beberapa saat, Anya pun merasa bersalah karena ia membuatku teringat kembali pada kejadian itu.


"Ih..siapa yang sedih? lagian udah lama juga kejadiannya, nyantai aja kali Nya, udah ah aku mau lanjutin kerjaanku dulu, kamu juga tuh..laporan yang aku minta udah jadi belum?

"eh..iya..iya Nin, lagi proses ni..bentar yaa.."Anya pun melanjutkan pekerjaanku begitu pula denganku.


4 jam kemudian.


Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, pekerjaanku sudah kuserahkan ke bu Lydia dan beliau pun puas dengan hasil kerjaku. Setelah keluar dari ruangan bu Lydia, aku pun segera bersiap pulang. 

"Langsung pulangkah Nin?" tanya Anya ketika kami berada di lift menuju basement.

"Gak Nya, aku mau mampir ke Rainbow dulu.."

"Rajin banget kamu kesana Nin..hayoooo kamu ketemu sapa disana? "

"hahaha..ada deh.., udah ah..aku duluan ya Nya" Saat lift terbuka aku buru-buru keluar dan menuju mobilku.

"ciee...buru-buru nih yee, yang udah gak sabar mau ketemuan hahhaha...." Aku masih sempat mendengar Anya menggodaku, dasar sok tau.


Anya memang sengaja tidak kuberi tahu apa yang kulakukan setiap hari setelah pulang kantor di cafe Rainbow. Sejak aku dapat kabar si Timmy udah punya pacar di Singapore jujur aku sempat galau, kabar itu kudapat ketika ku melihat status di Facebooknya waktu dia masih di Singapore, kira-kira 2 bulanan yang lalu dia mengganti status singlenya jadi in relationship. Tapi ya sudahlah,  hidup tetap harus berjalan dan aku gak mau menyia-nyiakan hidupku untuk meratapi hubungan percintaanku yang memang belum dikasih akhir yang bahagia kayak di film-film maupun novel romantis yang sering kubaca.

Untuk mengobati patah hatiku, aku mulai menyibukkan diri dengan pekerjaanku, dan hasilnya aku mendapat kepercayaan oleh atasanku untuk mengerjakan proyek-proyek penting tentu saja dengan bonus gaji yang WOW untuk ukuran karyawan baru sepertiku yang belum setahun bekerja di perusahaan ini.

Penghasilan yang kudapat pun bisa kupakai untuk berbelanja barang-barang yang kuinginkan juga kupakai untuk berlibur ke luar negeri meskipun baru ke Thailand dan Hongkong, sedangkan penghasilanku sebagian lagi kutabung yah siapa tahu aku bisa beli apartemen dengan fasilitas yang kuinginkan.

Selain menyibukkan diri dengan pekerjaanku, aku pun melanjutkan menulis blog yang sudah lama aku tinggalkan. Yah..cukup berguna sih aku bisa menuliskan perasaan juga harapan-harapan yang ingin aku capai dimasa depan. Aku pun mulai coba-coba mengirimkan tulisanku ke majalah ataupun koran, dan yang membuat aku bangga karyaku itu dipublikasikan. Banyak teman kantorku yang pernah membaca karya tulisanku itu dan membicarakannya, sayangnya mereka gak tahu kalo yang nulis itu aku. Ya karena pas aku ngirim artikel itu, aku pakai nama baptisku yang memang hanya orang terdekatku yang tahu yakni Zelma, yakni artinya angel dalam bahasa Jerman.

Berawal dari tulisan yang dipublikasikan itulah, banyak yang mention namaku di twitter dengan id ku @ZelmaAngel, bahkan jumlah followersku semakin bertambah setiap harinya. Banyak juga yang comment di blog tentang tulisan-tulisan yang aku publish, ya ada sih beberapa dari mereka tulus berteman denganku tapi ada juga yang pernah nyontek karyaku, aku juga tahu ini dari teman sesama blogger. Aku pun mengirim pesan di DMnya untuk menghargai tulisanku dan menghapus postingannya, tetapi tetap saja postingan itu belum dihapus. Beberapa hari kemudian, ada teman blogger yang bilang ke aku kalo postingan itu sudah dihapus, waktu aku mengecek kembali ternyata memang sudah tidak ada. Aku pun tertarik untuk menanyakannya kenapa dia bisa menghapus postingan itu lewat DM twitterku. Dan apa jawabnya?

 Maaf, mba' saya mng sengaja meniru tulisan mba krn sy pernh ngalamin kej yg mba almi. 

sy janji gak akan ngulangin lagi, fansnya mba galak2 juga ya, tiap hr saya diteror lwt tweet mrka..duh.saya kapok mba..


Sempat ada rasa bangga bahkan "ngeri" juga dengan teman-teman sesama bloggerku, mereka benar-benar menghargaiku meskipun kami hanya dihubungkan dengan tulisan, tetapi cara mereka menghargaiku benar-benar membuatku bersyukur, padahal bertemu denganku pun belum pernah apalagi melihat fotoku. Aku juga belum seterkenal penulis-penulis favoritku yang tentu saja penggemarnya sudah banyaak, jadi aku  merasa masih belum pantas dibela sampai segitunya. 


Ada banyak manfaat ketika aku mulai menekuni dunia penulisan di blog, aku bisa mendapat teman yang membuatku terinspirasi dengan tulisan-tulisan mereka, salah satu blog yang aku ikuti ialah blog dari laki-laki yang sepertinya seumuran denganku blognya ia beri nama berbagituberkat.blogspot.com, desain blog yang sederhana tapi tampak tidak biasa juga tulisan-tulisan yang ia posting membuat aku rajin dan betah menelusuri blognya. Dari seringnya membaca blognya juga meninggalkan comment ke blognya, dia pun notice untuk gantian membaca blogku sesekali mengirim commentnya juga. Berawal dari situlah kami pun saling bertukar id YM kami untuk melanjutkan perkenalan, ternyata orangnya asik dan membuat aku jadi banyak belajar tentang dunia penulisan. Sempat terpikir olehku, apa dia jodoh yang dikirim Tuhan untukkku?? ah aku tidak tahu, aku tidak mau berpikir terlalu jauh. Untuk sekarang aku sudah bahagia dengan hidupku.

-bersambung-

Oh..
Ku tak sendiri
Pancaran sinar mentari 
Menemani tiada henti

Oh dan
Tak kusesali
Tlah ku lupakan dirimu
Tak mengapa aku melangkah
Sendiri dapat ku jalani
(Melangkah, Raisa)
                                                                                   








 









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Bantal Kesayangan (24)

Pemeran Utama (8)

Proses Peremukan