His X -4- (14)



Beramsumsi adalah hak setiap orang tetapi jangan dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang salah, lebih baik cari dulu fakta-faktanya. 

Kata-kata bijak tersebut pernah kukatakan ketika aku memberi nasehat pada sahabatku dulu waktu ia sedang marahan sama pacarnya. Menasehati orang lain memang mudah tapi bila nasehat tersebut ditujukan pada diri sendiri sangatlah susah untuk diaplikasikan, seperti keadaanku sekarang.
Acara pernikahan Agni salah satu sahabat Rexy berlangsung beberapa hari lalu, namun aku tak bisa mendampingi Rexy karena aku ditugaskan untuk mengikuti seminar kesehatan di luar kota. Awalnya Rexy membujukku supaya aku bisa digantikan orang lain untuk mengikuti seminar, sayangnya Bu Retno kepala perawat di rumah sakit tidak mengijikanku untuk tidak mengikuti seminar. Jadilah sepulang seminar, aku mengurung diri di kamar hotel, sambil  menonton TV, pandanganku memang kea rah TV tapi pikiranku tidak konsentrasi menonton acara tersebut. Aku mencoba untuk tidak berasumsi buruk namun sulit sekali.
Beberapa saat sebelumnya aku melihat foto-foto Rexy bersama teman-temannya menghadiri pernikahan Agni, tetapi salah satu foto menarik perhatianku, dia dan Sandra, sebenarnya tak ada yang salah dengan foto itu, mereka berteman baik jadi wajarlah mereka foto berdua yang menjadi masalah aku tak sengaja membaca salah satu komentar pada foto itu  “kalian balikan ya?”

KALIAN BALIKAN YA?  Seketika komentar tersebut seperti tulisan yang dicaps lock dengan huruf besar dan di bold di dalam pikiranku.  Aku mau menghubungi Rexy tapi entah kenapa aku memilih untuk mematikan hpku.

Asumsi yang kubuat sendiri ternyata sangat mengangguku selama seminggu ini, smua panggilan baik telpon, Line, WhatsApp bahkan BBM dari Rexy sengaja tak kujawab semuanya, bahkan aku mengambil 2 shift di Rumah Sakit untuk mencari kesibukan.

Aku tidak siap mengetahui apa yang terjadi sesungguhnya, apa mungkin aku yang tidak mau ya? Ah aku tidak tahu, aku bingung harus bagaimana, pikiran bagaimana kalau mereka balikan beneran? Bagaimana…..? bagaimana……….? Pertanyaan-pertanyaan yang membuatku jatuh sakit selama 2 hari ini. Orang-orang dirumahku pun bingung dan puncaknya ketika aku masih lemas, Rexy datang tanpa sepengetahuanku.
Aku terbangun ketika aku merasa kehausan dan hendak mengambil minum, dan ternyata Rexy sudah duduk di samping tempat tidurku. Ia melihatku dengan tatapannya yang khawatir.

Kamu kenapa sih Yang, akhir-akhir ini ngejauh dari aku?” Sambil berkata seperti itu, ia membantuku mengambil minuman yang ada di meja.
“Gak papa..” aku memalingkan mukaku dari tatapannya.
Kalo gak papa kenapa bisa sampe sakit gini…” Tanyanya langsung tanpa basa basi
Aku tak bisa berdalih lagi dan aku memberanikan untuk bertanya padanya. Pertanyaan yang menggangguku pikiranku hingga membuatku sakit gak jelas gini.
Kamu balikan sama Sandra?”
Maksudnya?”
Iya…kamu sama Sandra……….” Aku menggantung kalimatku tak sanggup untuk meneruskannnya.
Ohhh…aku ngerti maksud kamu, jadi karena pertanyaan ini kamu mendam perasaanmu  sampe sakit kek gini……Yang..bukannya kamu yang bilang sendiri ya kalo kamu  percaya sama aku…Kalo kamu sampe nanya pertanyaan kek gitu…..ah sudahlah…”
Sorry Rex..aku gak maksud untuk gak percaya sama kamu…”
gak papa, itu hak kamu..okehh aku balik dulu…smoga kamu cepat sembuh…” Rexy pun segera berpamitan meninggalkanku dengan rasa bersalah.

Kenapa jadi kayak gini sih???

Bodooh…..

Aku tahu Rexy mempergunakan kepercayaanku dengan baik tapi aku malah meragukannya. 

Maaf….


                                                                                                                                                                                                                                                                                              -bersambung-








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Bantal Kesayangan (24)

Pemeran Utama (8)

Proses Peremukan