His X -3- (13)



Keadaan bertambah awkward ketika aku, Rexy dan Sandra sudah berada di restoran untuk bersiap menyantap makanan kami.  Aku duduk bersebelahan dengan Rexy sedangkan Sandra di depan Rexy. Ketika aku melayani Rexy untuk menambahkan lauk udang pedas di piringnya, Sandra tiba-tiba menghentikannya.

Loh May..Rexy kan gak bisa makanan pedas…masak kamu kasih lauk itu ke dia?” tatapan Sandra benar-benar membuatku emosi karena dia menganggap aku tak tahu menahu tentang apa yang harus dimakan dan tidak boleh dimakan oleh seorang Rexy Argantara. 

Itu kan dulu San, sekarang aku udah bisa makan pedas koq…ketularan Mayang nih…” mana Yang…Rexy mencoba menetralisir suasana mengambil piring udang pedas yang masih kupegang erat.

Sumpah! Selera makanku hilang seketika, yah namun apa daya aku tetap memakannya dalam diam sedangkan Sandra terus saja bercerita mengenai masa-masa mereka dulu mengikuti pertukaran mahasiswa yang mereka ikuti dulu. Walaupun Rexy juga turut menanggapinya namun  di bawah meja diam-diam tangan kirinya mencari tangan kananku, ia memegang tanganku dengan erat seolah-olah memberitahuku kalau dia “ada” untukku. 

“Rex…abis ini kita kemana?” tanya Sandra tiba-tiba mencoba mengalihkan topik, mungkin dia tahu Rexy sedang tidak fokus dengan apa yang dibicarakannya.

Ya pulanglah, aku anterin kamu ke penginapan, Sekar sama Bram udah nunggu kamu di penginapan”
Yah..kamu gak ikut kita ngumpul-ngumpul? Kan udah lama banget kita gak curhat-curhatan bareng kayak waktu di pantai itu…
Sandra pun menoleh ke arahku seperti hendak meminta ijinku.
Ikut aja Rex, Sandra udah jauh-jauh datang, aku gak papa koq…”     .HAHAHA….omongan apa lagi si May?? GAK APA-APA APANYA.
Serius Yang?” Rexy saja kaget mendengar kata-kataku barusan.
Iya…kalian kan udah lama gak ketemu..”
Ya udah kita anterin Sandra dulu, penginapannya dekat sini koq.., aku susul aja ya San…”
hmm..iya deh…makasih ya May…aku..eh kita pinjam Rexy dulu…”
emangnya aku barang….”
“ahahaha…its ok San…have fun ya ntar
                                                                                    ~~~

“kamu yakin gak apa-apa aku ngumpul sama anak-anak? Maksudku ada Sandra juga” Rexy kembali meyakinkanku atas ijin yang tadi kuberikan padanya.
Aku percaya kamu Rex dan aku harap kamu jaga kepercayaanku juga, ok” jawabku sok bijak.
I will Yang..thank you dear” Ia tersenyum lalu mencium keningku.
aku pergi sekarang..”
yup”


Ketika ia membalikkan tubuhnya, aku mulai menyesal dengan keputusanku mengijinkannya pergi, teringat kembali dengan perkataan Sandra di mobil ketika aku pura-pura tidur. 


“jujur Rex, aku masih sayang kamu..”

Perkataan yang membuatku terus menerus memikirkannya.

Bagaimana kalo Rexy masih menyimpan perasaan yang sama?

Bagaimana kalo mereka kembali lagi?

Lalu bagaimana dengan aku??

Pikiran-pikiran itu terus menggangguiku hingga membebaniku.

Aku belum siap untuk sakit hati lagi.


                                                                                                        -bersambung-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Bantal Kesayangan (24)

Pemeran Utama (8)

Proses Peremukan