Berserah 100 % (26)






Pernahkah kalian melihat gambar diatas?  Lantas apa yang dipikiran kalian sekarang setelah kalian melihatnya?


Pada tulisan kali ini aku ingin kita merenungkan sejenak mengenai hubungan kita dengan Allah. Gambar tersebut merupakan cerminan hubungan kita sebagai anak-anak Allah, seringkali kita merasa kecewa, sedih, galau ketika orang yang kita kasihi pergi meninggalkan kita, atau barang kesayangan kita hilang entah karena keteledoran kita atau dicuri orang.  


Mengenai gambar tersebut aku punya kisah yang ingin aku bagikan melalui tulisan ini.  Jujur saja, sudah hampir 2 bulan ini suasana hatiku seperti roller coaster dan puncaknya 1 bulan lalu aku menangis sejadi-jadinya karena patah hati (untuk kesekian kalinya). Untungnya patah hati kali ini lukanya gak dalam-dalam amat. Sembuhnya cepet. Mungkin karena sudah Terlatih Patah Hati....(hahaha..pinjem istilahnya The Rain sama Endang Soekamti).

Hampir jadi. Selalu begitu. Ritmenya sama. Bertemu, berkenalan, merasa nyaman, memutuskan menjadi teman yang baik.Tidak lebih. Modus-modus yang dilancarkan selalu tidak berhasil dan berakhir dengan UUG “Ujung-ujungnya Galau”.


Aku capek. Aku berpikir apa yang salah sih? Semua yang kulakukan untuk orang yang kusukai sudah semua kulakukan bahkan lebih.Yang salah siapa? Aku? Apa mereka yang tidak peka? Aku tak mengerti.


Namun salah satu tulisan dari temanku Ris membuatku tersadar Seberapa Yakin aku bergantung pada Allah? Dalam tulisannya ia bercerita tentang  khotbah yang ia bawakan yakni mengenai perempuan Kanaan yang berseru pada Tuhan Yesus memohon kesembuhan dari anaknya. Pada waktu itu Tuhan Yesus tidak langsung mengiyakan permintaan dari perempuan itu malah Tuhan Yesus memberi pernyataan-pernyataan dan juga jawaban yang agak nyelekit menurutku, salutnya perempuan Kanaan tersebut selalu menjawab serta meresponnya dengan hati yang rendah hati sehingga membuat Tuhan Yesus terenyuh lalu menyembuhkan anak dari perempuan Kanaan itu. Dari cerita tersebut, kita dapat belajar bahwa bila kita yakin dengan sungguh-sungguh memohon pada Tuhan maka Tuhan akan melihat hati serta mengabulkannya.




"Tuhan bukannya tidak mau mengabulkan, Tuhan sengaja tarik ulur
Tuhan pengen lihat sampai mana kita meneguhkan hati, sampai mana kita percaya saat 'diabaikan', sampai mana kita yakin seyakin yakinnya bahwa kita pantas, layak, berhak menerima segala sesuatu yang terbaik dari Tuhan". 
(Ris, http://nuduate.blogspot.com/2015/06/seberapa-yakin.html?spref=fb)





Dan saat ini aku semakin yakin Tuhan sudah mempersiapkan seseorang yang terbaik untukku, lebih baik dari yang aku pikirkan. Lebih baik dari dia. Lebih baik dari mereka yang pernah aku temui. 


Lalu bagaiman denganmu???


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Bantal Kesayangan (24)

Pemeran Utama (8)

Proses Peremukan