Menggaris Kehidupan

Sampai juga di hari pertama bulan Oktober tak terasa tahun 2013 sebentar lagi akan berakhir, jikalau umur kita panjang, kita akan bisa menikmati tahun ini dan merayakan Tahun Baru 2014...yeay!!

Ah sepertinya aku sudah berpikir terlalu jauh ya..ok..aku akan kembali pada cerita di hari ini.
Karena kemarin aku sudah mencetuskan ide untuk membuat proyek nulis bagi diriku sendiri maka hari ini aku resmi memulainya. Simak baik-baik ya ceritaku hari ini siapa tahu di akhir bulan aku bikin kuis dan kalian bisa dapat hadiah..:) :) *wuizz..tertarik gak neh?? klo gak ya gak apa-apa sih..

Daripada berlama-lama aku akan memulai ceritaku pada tanggal 1 Oktober 2013.


Hari ini adalah hari pertama aku masuk kerja di kantor Notaris, dari semalam aku sudah mempersiapkan baju apa yang akan kupakai. Aku juga sengaja tidur lebih awal agar aku bisa bangun pagi, maklum sudah lama aku gak jadi 'morning person' jadi harus persiapan bangun pagi dengan segala perjuangannya membuka mataku.
Aku menyetel alarm sekitar jam 5 pagi untuk mengatur waktuku masih berleha-leha di tempat tidur.
Pagi pun tiba, alarm berbunyi lalu aku mematikan dan bilang 15 menitan lagi deh aku bangun tapi tetap dengan posisi terjaga supaya gak kebablasan..bisa bahaya!
 15 menit kemudian aku pun bangun, mematikan AC, menyalakan lampu. Aku terduduk sebentar mengumpulkan kesadaranku. Setelah itu aku mengambil Alkitab dan renungan. Judul renungannya Diutus menjadi Saksi, terambil dari Yunus 4 dan Mikha 1-2 sedangkan natsnya dari 2 Tim 1:8 . Tetapi yang menarik perhatianku adalah ayat dari Roma 12:11 "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Nats ini sepertinya menunjukkan padaku bahwa aku tidak boleh tidak semangat menjalani hari ini. Apapun yang kulakukan bukanlah untuk manusia serta kebanggaanku sendiri tapi biarlah apa yang kukerjakan hari ini hanya untuk kemuliaan Tuhan. Dan bila dihubungkan dengan kesaksian, biarlah aku juga menjadi saksi Tuhan dimana pun kuberada.
Aku pun jadi bersemangat masuk kerja. Terbukti aku datang ketika kantor masih tutup. Aku sengaja datang 15 menit sebelum kantor buka.

Ketika memulai pekerjaan pun aku melakukannya dengan sepenuh hati walau hari ini kerjaannya garis menggaris akta. Sepertinya mudah tapi kalo kalian yang udah pernah atau sedang mengerjakannya atau pernah mendengar (haissshh jadi bingung sendiri nihh ) cerita garis menggaris akta kalau gak teliti bisa salah garis. Kita harus menggaris sesuai paragrafnya. Aku pun sebenarnya sampai mengantuk mengerjakannya tapi tetap kunikmati.

Pekerjaan menggaris akta tadi mengingatkanku bahwa  sesungguhnya kehidupan kita ini sudah digariskan Tuhan tetapi sering kali kita menggaris kehidupan sendiri karena kita merasa garisan Tuhan penuh lekukan. Kita membuat garis kehidupan kita lurus selurusnya.
Kita suka sok tahu dan bilang ke Tuhan " Tuhan aku maunya garis hidupku seperti ini..kenapa Kau buat lekukan??


Kita tidak tahu bahwa maksud Tuhan membuat garis hidup kita penuh lekukan sana sini karena ia ingin kita belajar untuk berproses.
Kita belajar untuk "jatuh" supaya kita bisa belajar untuk "naik" sehingga bila kita mengalami suatu kejatuhan lagi kita sudah tahu bagaimana mengatasinya.
Kita belajar untuk merangkak, menangis, marah dan kecewa untuk kita dapat mengerti kebahagiaan yang sesungguhnya di akhir perjalanan kita. Tapi seringnya kita ingin cepat bahagia, sukses dengan cara yang instan dan gak bener padahal ujung-ujungnya kita akan jatuh dalam pencobaan yang berujung pada kesedihan yang berlarut larut. Mau yang kayak gitu?? enggak kan?

Nah dari ceritaku hari ini aku harap kita bisa lebih berserah dengan Garisnya Tuhan. Apa yang Tuhan lakukan itu selalu baik.

Jangan coba-coba membuat garis kehidupan kalau kita tidak melibatkan Tuhan.

Sekian ceritaku hari ini.:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Bantal Kesayangan (24)

Pemeran Utama (8)

Proses Peremukan