Perbedaan itu kayak Es Teler 77 = MANIS :)

Ada yang bilang perbedaan karakter dalam suatu hubungan percintaan bisa menimbulkan pertengkaran.
Ada yang bilang perbedaan karakter juga malah dapat saling melengkapi satu sama lain.
Dan aku setuju dengan pendapat yang kedua. Kenapa begitu? Ni misalnya kayak 2 magnet, kalo magnet A  kutub positif disatukan dengan magnet B yang berkutub positif apakah kedua magnet akan saling tarik menarik?? Enggak kan..??! Justru mereka akan saling berjauhan, tetapi bila Magnet A yang berkutub positif didekatkan dengan magnet B yang berkutub negatif tentu saja kedua magnet tersebut akan saling tarik menarik.Kayak cerita pasangan berikut ini tentang Emily dan Robin pasangan beda fisik dan beda karakter

Emily doyan banget makan, meskipun badannya kecil malah cenderung imut untuk cewek seumurannya yakni 25 dia bisa ngabisin 2 porsi nasi kalo lagi makan tengkleng dan juga kalo lagi makan sop belly ikan nila di rumah makan seafood favoritnya, sedangkan Robin suka banget ngeliatin Emily makan. Awal ngedate aja si Emily ga sungkan-sungkan mesen makan yang mungkin klo bagi cewk-cewek harusnya peraturan pertama yang perlu digarisbawahi, di-bold sekalian adalah JAIM. Tapi dia mah cuek-cuek aja makan ya makan, klo dia suka ya ditambah porsinya, terserahlah si Robin mo ilfeel apa enggak, asal dia ga kelaparan. Eh ternyata Robin malah makin jatuh cinta dengan Emily, karena jarang bahkan ga pernah dia ketemu cewek atau ngedate sama cewek yang makannya langsung banyak gitu waktu di kencan pertama. Makanya pas Emily makan dengan lahapnya, si Robin bukannya ngeledekin atau ilfeel malah dia makin suka ma cewek yang doyan makan itu,  karena sisi apa adanya Emily inilah yang jarang banget ditemuin ma mantan-mantannya. Asal tau aja Emily ini pacar ke 5nya dan bagi Emily Robin adalah pacar pertamanya, yah kalo mo dihitung Robin tu pacar keduanya karena Emily pernah jadian seharian sama cowok, ya cuma sehari aja karena Emily mang cuma kenal sebentar dan mungkin karena kebawa suasana itulah Emily mutusin jadian sama cowok itu yang ternyata oh ternyata dia playboy kelas teri, jadi bagi Emily itu ga usah dihitung anggap aja kekhilafan dimasa muda..ealaah bahasanya :) :P

Tentang Robin, dia tuh tipe cowok yang nge-jaga berat badannya. Milih menu aja bisa lama banget dan banyak pantangannya. Itulah yang kadang buat Emily males kalo lagi makan ma pacarnya ini. Udah laperrr milih menunya lama pula, jadinya dia suka mesen duluan makanannya kalo nungguin si Robin keburu tepar.
Robin untuk ukuran cowok tingginya udah ideal, tegap, berat badannya pas lagi dengan tingginya, ideal bangetlah. Emily suka minder sendiri kalo jalan ma Robin ga pake wedges 5 cmnya tapi Robin selalu bilang dia ga masalah sama fisiknya Emily yang terbilang imut karena bagi Robin karakter dari si Emily inilah yang membuat dia jatuh cinta. So sweet bangeet yaa..:)

Tiap pagi Robin selalu menyempatkan untuk olahraga entah joging atau sepedaaan dan ia selalu ga pantang nyerah ngajakin Emily berkali-kali. Sebulan jadian, Emily cuma bisa ikut 3 x aja itupun karena Robin datang ke kosannya dan ngebangunin. Bukannya si Emily ga bisa bangun pagi tapi untuk olahraga, Emily mang paling males. 

Emily hobby banget ma baca dan nulis baik di blognya maupun sering banget ngirim-ngirim artikel ke majalah/koran. Emily pernah dapat honor dari cerpennya yang dimuat di majalah untuk wanita karier. Baginya, tulisan-tulisan itu adalah sebagian jiwanya. Ia bisa berjam-jam di depan laptop kalau ia sedang semangat mengerjakan proyek tulisannya untuk dikirim ke majalah, bahkan Robin bisa dicuekin seharian kalo ia sedang ga mau diganggu. Masalah tulis menulis Robin mang ga bisa nyambung ma Emily. Hobinya pun bertolak belakang ma Emily.

Robin suka banget ma dunia otomatif, dia hobi banget ngutak atik mobilnya dan modifikasi ulang. Dia juga suka ngoleksi barang-barang seperti miniatur mobil dan motor yang unik-unik bahkan rela ngrogoh kocek jutaan demi melengkapi koleksinya dengan memesan barang dari luar negeri.

Robin aktif banget dalam pelayanan gereja, seringkali dia mengisi pujian bersama teman-temannya di grup kulintang di gereja. Ya karena memang suaranya bagus dan sebenarnya hal itu pulalah yang membuat Emily jatuh cinta ketika pertama kali bertemu Robin. Awal pertemuan dan perkenalan mereka terjadi di gereja. Ketika itu Robin sedang melayani dan mengisi pujian di gereja. Emily yang emang udah suka pertama kali dengan Robin dan tentu saja karena suara merdu Robin, dan berkat dorongan dari sahabatnya Nita yang juga anggota Paduan Suara yang juga turut mencari info tentang siapa si Robin maka akhirnya Emily pun memberanikan diri untuk berkenalan. Dengan modus salam damai, mengucapkan selamat hari minggu, memuji suara Robin maka mereka pun akhirnya saling berkenalan, dan selanjutnya Robin sering mengantar dan menjemput Emily untuk gereja bareng, dari situlah mereka mulai dekat dan mengambil keputusan untuk serius dalam menjalin hubungan.

Emily meskipun tidak aktif dalam pelayanan tetapi ia selalu menemani Robin latihan ketika ia dan grup musik kulintangnya mempunyai jadwal mengisi pujian di gereja pada hari minggu maupun ketika ada tugas melayani di gereja lain yang berada di luar kota.

Ada satu makanan favorit mereka kalo Robin dan Emily lagi ngedate di mall. Mereka suka sekali dengan Es Teler 77, sebenarnya Es Teler 77 inilah yang menyatukan perbedaan mereka, kenapa??
Karena Robin suka sekali dengan buah alpokat, sedangkan Emily buah nangka. Kedua buah itu ada di dalam Es Teler 77 dan tidak bisa direquest untuk minta buah alpokat / nangka saja untuk dimakan. Jadi kalau mereka berdua memesan Es Teler 77, mereka hanya memesan 1 gelas saja. Bukannya mo sok berhemat dan sok romantis tapi mereka punya kebiasaan yang mereka ciptakan sendiri untuk menghabiskan buah kesukaan mereka masing-masing didalam Es Teler itu. Dan yang selalu menjadi pemenang siapa lagi kalo bukan Emily, walaupun kadang dia memilih mengalah dari Robin.


Yah pesan dari cerita pasangan yang aku ceritakan itu adalah perbedaan itu indah kalo masing-masing pasangan dapat menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. Seperti kata Rahmat (yang diperankan oleh Reza Rahadian) ke Eneng (yang diperankan oleh Acha Septriasa) dalam film TestPack pada janji pernikahan mereka "Apa adanya kamu udah melengkapi hidupku"

Jadi cintailah pasanganmu dan perbedaan kalian dengan cara kalian masing-masing. Maka cinta pun akan senantiasa bersama kalian. 











 PENTING
- inspirasi tulisan ini berasal dari beberapa cerita dari pasangan-pasangan yang aku baca dan aku dengar baik dari buku, video, cerita-cerita dari orang lain jadi kalo misalnya ada kemiripan cerita atau udah pernah ngalamin ma kejadian-kejadian ini jangan kaget ya, ini cuma untuk kepentingan tulisan sajo..:) dan terima kasih untuk inspirasinya
-Tokoh dan kejadian ini 30 % based of true story yang lainnya bumbu-bumbu khayalan dari aku sendiri semoga rasanya pas :)











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Bantal Kesayangan (24)

Pemeran Utama (8)

Proses Peremukan