Mr Secret (3)

Hari ini aku teringat (lagi) sosok dirimu hai Mr Secret ..
Kenapa aku memanggilmu seperti itu? Karena lagi-lagi aku selalu melewatkan bagian penting ketika bertemu orang baru. Selalu saja begitu. Bukannya lupa tapi aku merasa seringkali lebih enak bercerita dengan orang asing yang aku temui di perjalanan, bebas bercerita apa saja, tanpa harus ada ikatan dan tidak ada perjanjian kita akan bertemu lagi. Tidak ada tukar no telpon maupun jejaring sosial. Bebas.
Sudah banyak orang yang aku temui ketika aku sedang melakukan suatu perjalanan ke suatu tempat. Tapi mereka hanya sekedar teman seperjalanan yang kebetulan kita duduk berdekatan di travel maupun bus. Teman menunggu ketika pesawat yang akan kita tumpangi delay. Setelah sampai di tujuan dan bertemu dengan keluarga maupun kekasih, sudah dipastikan percakapan sesama penumpang yang baru dilakukan beberapa jam lalu akan hilang dalam ingatan. Kalaupun ingat itupun mungkin hanya sebentar saja.

Tapi entah kenapa pertemuan dan pembicaraan pada di 2 tahun lalu ketika kita berada di mobil travel yang sama, masih melekat di ingatanku,sampai saat ini.
Aku masih ingat ketika aku dan mamaku bertemu kamu di mobil travel dari bandara menuju pool travel selanjutnya, mamaku berkomentar kalau ia tidak terlalu suka dengan tindikan di telinga dan di ujung bibirmu, padahal  menurutku penampilanmu itu bersih, wangi dan sepertinya pribadimu itu asik, dan tidak semenakutkan seperti yang mamaku pikirkan.Dalam hati aku berkata pada diriku sendiri kalo ingin sekali di travel berikutnya kita bisa bersama lagi dalam 1 mobil.

Dan benar!!harapanku terkabul :)

Tempat duduk kita berdekatan disamping sopir. Sedangkan mamaku duduk di belakang dengan ibu, bapak-bapak serta nenek-nenek. Yah memang saat itu tempat duduk mama dan aku terpisah. Biasanya sih aku paling malas duduk sebelahan dengan orang tidak aku kenal tapi ini BEDA..hahaaha..:) :)

Awalnya sempat bingung memulai percakapan, tapi ketika aku melihat buku yang berjudul Secret yang kamu pegang, dengan gaya SKSD aku nyeletuk " suka baca juga ya"?  Kamu pun tersenyum dan menjawab "iya neh..bukunya bagus " .

"Boleh lihat sebentar gak?" tanyaku. Padahal sengaja pengen tahu namanya, siapa tau dia nulis namanya disitu. Tapi ternyata TIDAK ADA...hmm sepertinya itu buku baru jadi mungkin dia belum sempat menuliskan namanya. yah sudahlah.

Ketika mobil travel sudah mulai berjalan, aku pun segera mengembalikannya. 

Pertama-tama kami diem-dieman dan sesekali mengomentari cerita dari pak sopir. 

Eh lama kelamaan kami asik cerita sendiri dan nyuekin pak sopir :P

Aku baru ngeh kalo kalo dia tuh orangnya cerewet dan punya banyak cerita menarik. Aku pun secara tak sengaja memposisikan diriku seperti layaknya aku sudah bertahun-tahun berteman dengannya. 
Obrolan kami ngalir aja.

Bahkan ketika melewati suatu kota, dia sampai terkaget kaget sendiri melihat kerupuk-kerupuk  berukuran besar yang digantungkan di toko-toko yang menjual jajanan pasar.
Dengan spontan aku bilang "masak baru lihat sih, banyak kali yang jualan kerupuk kek gitu"
Sambil memandangku dia cerita kalo  pertama kalinya dia melihat kerupuk yang berukuran besar dan ini pertama kali pula dia menginjak tanah Jawa. Dia juga cerita kalo dia besar di Balikpapan dan melanjutkan kuliah di Singapura, disana dia juga ambil kerja part time sebagai bartender.(Ow pantesan gayanya dia kayak gini)

Pak sopir yang ikut mendengarkan ceritanya pun menawarkan untuk berhenti, sehingga dia bisa membeli kerupuk yang berukuran besar itu. Penumpang lain juga lagi tidur jadi gak akan kena omelanlah kalau berhenti sebentar.

Tapi dia bilang gak usah. kapan-kapan saja. Dia tanya apa dia bisa beli kerupuk seperti itu di kota tujuannya.
Aku bilang pasti ada. tenang saja.

Sampai di restoran langganan travel, kami pun berpisah sebentar, aku makan malam bersama mama dan dia duduk sendirian. Pengennya ngajak dia gabung, tapi teringat ekspresi  serta komentar yang dilontarkan mama ketika bertemu dia pertama kali membuatku mengurungkan niat.


Ketika tiba saatnya kami melanjutkan perjalanan, mama menawariku duduk dibelakang, katanya ada 1 tempat kosong. Alasan mama, daripada aku duduk depan, gak bisa tidur karena pasti melihat lampu-lampu mobil. (Aaaa ga mau :( !!


Aku pun mencari-cari alasan untuk tetap duduk bersamanya. Dan lagi-lagi terkabul :)

Di perjalanan kami ngobrol lagi dan ada saatnya aku tertidur. (Gak usah ngebayangin kayak adegan film ya, kalo kepalaku tiba-tiba bersandar di pundaknya, itu tidak terjadi koq )

Ketika mulai terlelap, tiba-tiba ada mobil menyerempet mobil kami dari sebelah kiri, dan refleks sopir pun mengarahkan mobil ke arah kanan. Kaget banget aku. Seketika adegan kecelakaan di film pun terbersit, membuat aku takut kalo aku akan segera "pulang".  Untungnya jalanan sepi. Kalau tidak aku tidak tahu apakah aku akan singgah ke RS atau "langsung pulang".

Sialnya lagi pemilik mobil yang menyerempet mobil travel kami, malah minta ganti rugi karena tergores.
Padahal kata Mr Secret ini, pak sopir travel ini tidak salah apa-apa. Berjalan ditempat seharusnya. Ga ngebut juga.

Singkat cerita, kami singgah di pos polisi terdekat, menyelesaikan permasalahan. Tapi lagi-lagi posisi serta jabatan ikut campur. Si Sopir kalah pendapat dan harus membayar ganti rugi. aku tidak mau berdiam diri saja, ingin sekali aku membela pak sopir ini. Tapi si mama bilang mending gak usah ikut-ikutan ntar urusannya tambah panjang..yah emang ada benarnya sih mama ngomong gitu, tapi disisi lain aku malu dengar gelar S.Hku,  aku tidak bisa membela pak sopir yang benar-benar gak bersalah itu. Kalo diinget-inget lagi sempat kesal sendiri. Tapi ya udahlah.
 

Perjalanan pun berlanjut, sebelumnya mama sempat menawariku lagi duduk dibelakang. Tapi aku tetap gak mau, aku bilang udah mau dekat ini. Ogah ah duduk belakang dekat nenek-nenek bau balsem, yang ada aku malah pusing (alesaaaaaaaaaannnn :)

Nah efek kita kelamaan di pos polisi. Aku dan mama pun ditinggal travel selanjutnya yang akan menuju kota tempat tinggal kami. Jadinya kami diturunkan di sebuah kota yang kalau dijangkau dengan bus hanya memakan waktu 45 menit saja.

Waktu aku  turun dari mobil dan akan berpisah dengannya, aku hanya diam. Dia juga begitu. Kami jadi seperti orang asing. Yah kami memang orang asing yang hanya menjadi teman dekat dalam hitungan jam saja.

 ----------------
Kenangan 30 Juni 2011
Perjalanan Surabaya menuju Solo

------------------
Hei aku baru tersadar, kenapa aku jadi mengingat dia hari ini. 
Aroma parfum yang sedang aku pakai ini wanginya tak asing.
Aroma ini mirip sekali dengan aroma parfummu waktu itu
Aroma maskulin tapi lembut. 
Aroma parfummu yang bikin aku betah duduk disebelahmu.:)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Bantal Kesayangan (24)

Pemeran Utama (8)

Proses Peremukan