MENANTI (Chapter 2)
Chapter 2
KEPERGIANMU
“…Seandainya
kau tahu..ku tak ingin kau pergi, meninggalkan sendiri bayanganmu..”
(Seandainya,
Vierra)
Semarang,
10 Oktober 2010
Kecupan hangat mendarat
di pipiku dan menyadarkan dari tidurku. Sistem indera penciumanku pun
sepertinya langsung bekerja dengan cepat, menangkap aroma wewangian wood yang
aku suka dari pria yang sangat kucintai selama 3 tahun ini.
“hmm aku masih
ngantuk..1 jam lagi yaa kamu kesini…” aku pun mencoba menarik selimutku
kembali”
“Ayolah sayang
bangun..udah jam berapa ini..kamu bilang mau temani aku seharian ini, kalo gak
aku………………..”
“hahaha…iya iya
ampun..geli tahu…”
“makanya cepetan
bangun..”
“hahah iya bawel..udah
ah keluar sana..dasar gak sopan masuk kamar sembarangan…! Mamiii…mamiii…pasti
mami.. yang suruh Angga masuk…!
“haduh
apa sih kalian berisik pagi-pagi…Mami emang suruh Angga bangunin kamu..mami
udah nyerah bangunin kamu dari tadi..udah cepetan mandi sana..gak malu sama
Angga….”
“Iyaaa..udah
ah keluar sana kamu…”
“Angga..udah
sarapan kamu..ayo sarapan bareng..sambil nunggu Anthi mandi…”
“Eh
iya tan..makasih..”
“Gak
usah mammm!!…keenakan diaa ntar…!!
“wahh tan..masakannya selalu enak..rahasianya
apa sih tan?”
“Ah
kamu tuh ya..pinter kalo muji..gak ada rahasia-rahasiaan yang penting apa yang
kita buat harus sepenuh hati, ngomong-ngomong kapan kamu berangkat ke
Perancisnya? Ntar lagi jadi orang Perancis..lupa deh masakan tante…”
“haha..gaklah
tante..Angga pasti ingatlah..masakan tante tuh gak ada duanya…”
“haduhh..tante
udah tua gini digombalin sama kamu…gak mempan..”
“hahahahha
tante bisa aja…”
“Mamiiiiii
jangan mau digombalin sama Angga…!!”
“hahaha..ayo
cepetan sarapan dulu..kamu tuh ya udah dibangunin dari tadi..gak
bangun-bangun..”
“sengaja
koq mi..males nemenin si Jelek ini belanja..”
“duh
yang mau ditinggal, kayaknya mami harus selamatin ni tissue-tissue eh atau handuk yaa..di rumah ini…”
“mamiiiiiiiiii..mami
jahat deh..huhh…!”
“hahaha….kayaknya
sediain handuk aja deh Tan…”
“ihh
GR dehh…udah ah buruan…”
“mam..Anthi
pergi dulu ya…!”
“tan..kami
pergi dulu ..”
“ya
hati-hati ya..jangan terlalu malam pulangnya..!”
“Iya
Tan”
˜˜˜˜
“Harus
pergi besok ya?” Kembali aku menanyakan hal yang sama padanya ketika kami
pulang dari berbelanja.
“hmm…”
jawabnya sambil memandang ke depan.
“gak
bisa dibatalin?” Sambil berharap keajaiban jika ia berubah pikiran.
Ia
pun mengalihkan tatapannya kepadaku. Dan beberapa saat kemudian ia memarkirkan
mobilnya di parkiran suatu café yang biasa kami datangi.
“Koq
kesini?” Tanyaku penasaran.
“Aku
laper..” Ia pun langsung membuka buku menu.
“Kamu
mau makan apa? Pesanan biasa?”tanyanya.
Pesanan
biasa yang ia maksud untukku 1 piring
nasi goring cumi special dengan minuman Ice Lemon Squash. Sudah berulang kali
kami ke tempat ini dan pesanan yang ku pilih itu-itu saja hingga ia hafal
“pesanan biasa”ku.
“Enggak
ah..lagi males makan” ujarku sambil sibuk mengutak-atik hp.
“yakin
gak laper? Perjalanan kita masih jauh lho..mana macet lagi…bisa sampe malam
kita nyampe rumah”
“Dibilang
gak laper juga..maksa banget sih suruh aku pesan!” tak sadar aku membentaknya.
“Nah
gini ni yang bikin aku khawatir dan berat ninggalin kamu, ada aku aja kamu
males makan, gimana kalo aku udah jauh.”
“Ya
udah gak usah pergi..”
“Kamu
kenapa sih dari tadi judes banget”
“enggak..gak
papa..” jawabku sambil kembali sibuk memandang hpku, walaupun tidak ada yang
kulihat karena pandangan mataku sudah mulai kabur menahan air mataku yang
sepertinya mau tumpah.
Tanpa
aku lihat, ia tiba-tiba datang memelukku dari belakang. Dan tangisku pun pecah.
Untung saja ia memilih tempat di bagian rooftop dan hanya kami saja yang berada
disitu. Lalu setelah aku agak tenang ia duduk berjongkok di depanku.
Dengan
mata teduhnya ia menatapku dan tersenyum.
“enggak
apa-apa apanya? gak usah bohong deh..aku
tau ini terberat buat kita tapi aku pergi demi masa depan kita juga..”
“kita?
Kamu aja kali..sekolah koq milih yang jauh, disini kan juga ada,…”
“Dulu
kamu yang ngedukung aku, kamu yang temenin aku interview hingga aku bisa
berangkat, kenapa sekarang egois gini Thi? Kita kan masih bisa saling kontak,
telponan, skype..”
“3
tahun itu lama Angga..aku gak tahu apa yang terjadi dengan hubungan kita
nantinya..”
“kamu
mulai lagi deh.. kita udah bahas ini berulang kali kan....”
“Ya
kamu ngertiin aku dong Ngga..Perancis itu jauh banget dari sini,.kamu gak bisa
sering balik kesini juga kan....!”
“Kenapa
baru sekarang dipermasalahin sih Thi?? Heran aku sama kamu..”
“trus
kalo heran kenapa?! kecewa? !gak suka? Ya udahlah kayaknya hubungan kita sampe
sini aja”
“Maksud
kamu?Apaan sih kamu..jangan buat keputusan konyol ya..kamu itu lagi emosi.udah
ah mending kita pulang sekarang, daripada pikiran kamu tambah ngaco.”
Sepanjang
perjalanan kami sama-sama terdiam. Aku tahu omonganku tadi benar-benar
membuatnya kecewa dan aku tidak harus berbuat apa-apa, aku benar-benar sangat
mencintainya.
“Kita
udah sampe..” Ia membuka sabuk pengamannya dan bersiap-siap untuk membuka pintu
mobil untukku.
“Ga
usah turun, aku bisa buka sendiri..” Aku pun langsung membuka pintu mobil dan
bersiap masuk kerumah.
“Besok
kamu ikut nganterin kan? Aku jemput ya..!”
“Males…!”
“Anthi!!”
teriaknya memanggilku.
“Lihat
besok sajalah..bye..take care..” jawabku tanpa berani memandang ke arahnya. Air
mataku sudah menggenangi pipiku dan aku tak mau ia melihatku. Maaf Ngga..aku
gak bisa lihat kamu pergi.
˜˜˜˜
Trrrttt..
1 message
read
“kamu dimana? Aku udah dirumah
ni..”
Trrrtt..
1 message
read
“kamu gak apa-apa kan? Jangan bikin aku panik
deh..”
Trrrtt..
1 message
read
“sayang..kamu dimana?aku gak bisa pergi
nihh..aku dah di bandara…yakin gak mau ketemu aku?”
1 message
read
“Aku pergi ya..baik-baik ya kamu disini Jangan
lupa aktifin Skype, secepatnya aku hubungi kamu besok.”
Trrrtt..
1 pesan diterima
“I love u Anthi”
Sudah
2 jam aku menunggumu disini. Sambil
menatap 5 pesan, 20 panggilan darimu.
Aku
melihatmu sayang tapi maaf aku tidak bisa melepas kepergianmu.
Maaf
kalau kamu bilang aku egois..
Maaf
kalau kamu kecewa.
Maaf
untuk semua pesan yang tak bisa ku balas.
Maaf
untuk semua panggilan yang tak bisa jawab.
“PANGGILAN
UNTUK PENUMPANG BIRDY AIRLINES BAPAK ANGGA HARDIAN SASMITA UNTUK SEGERA NAIK
PESAWAT”
KAMI
ULANGI “PANGGILAN UNTUK PENUMPANG BIRDY AIRLINES BAPAK ANGGA HARDIAN SASMITA
UNTUK SEGERA NAIK PESAWAT”
Selamat jalan sayang…baik-baik ya
kamu disana..i love u too…
Save to draft.
˜˜˜˜
Komentar
Posting Komentar