Pengingat DariMU :)

Bulan November sebentar lagi akan berakhir dan ketika ku mengingat lagi apa yang aku alami selama bulan ini membuat aku ingin berbagi dan bercerita melalui tulisanku ini.

Hmm...sebelum aku memulai ceritaku aku mau tanya
Apakah kalian pernah merasakan kejenuhan yang luar biasa dalam melakukan sesuatu dan hal itu berlangsung secara terus menerus?
Kalian bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja yang membuat kalian berpikir sampai kapan aku bisa bertahan..
Mood kalian pun berubah dan mempengaruhi pekerjaan kalian..
Kalian merasa marah pada diri sendiri dan ingin mengubah keadaan tetapi sepertinya itu mustahil..
Mau bercerita ke orang tua pun takut mereka akan khawatir dengan keadaan kalian..
Mau bercerita ke teman pun mikir ah paling mereka juga gak ngerti apa yang aku rasakan dan pasti kata-kata "Semangat!" pun akan dikatakan mereka yang mungkin kata-kata itu pun akan menguap begitu saja ketika kita mengingat kembali keadaan kita.

Lalu pada suatu keadaan, kalian diperhadapkan pada suatu kejadian yang membuat kalian mengubah cara pandang kalian terhadap apa yang kalian rasakan..

Kalian menjadi lebih peka ..
Kalian menjadi lebih bersyukur dengan kehidupan kalian..
Kalian pun mulai melakukan sesuatu yang membuat kalian bisa punya alasan untuk tersenyum hari itu..

Gimana? Udah pernah ngrasain gak?
Kalo pernah share yaa ke aku..:)
Kalo belum maka sebaiknya kalian simak baik-baik ceritaku saat ini siapa tahu bisa menjadi inspirasi kalau suatu saat kalian akan mengalaminya..

Hari Minggu lalu aku merasakan kejenuhan yang luar biasa, aku malas sekali menghadapi minggu ini. Aku merasa berat untuk menjalaninya tetapi aku tidak bisa melarikan diri, aku tahu aku harus menghadapinya karena waktu berjalan ke depan bukan ke belakang.
Hari Senin pun tiba, dengan bermalas-malasan aku berangkat ke kantor diantar mba kosanku yang menjadi penjaga dikosku namanya Mba Mila. Rute yang diambil menuju ke ke kantorku hari itu rute yang jarang dilewati karena memang rutenya  agak panjang tetapi karena rute yang biasa dilewati jalanannya rada macet jadi aku mengerti kenapa mba Mila mengambil rute itu.
Rute ini melewati jalan yang ada zebra cross dan ketika orang harus menyeberang dia harus memencet bel yang akan berbunyi TET TOT..TET TOT selama 20 detik dan biasanya kendaraan-kendaraan yang akan melintas harus berhenti sehingga orang-orang bisa menyeberang dengan aman.
Ketika bel tanda orang-orang harus menyeberang berbunyi maka otomatis mba Mila pun berhenti sejenak mengendarai motornya dan aku pun melihat anak-anak SD berseragam merah putih menyeberang secara berkelompok tetapi yang membuat aku jadi terenyuh ada pula anak-anak lain yang umurnya kira-kira hampir sama dengan sekelompok dengan anak-anak SD itu berpakaian baju lusuh, membawa gitar kecil dan muka mereka sumringah ketika melihat bus kota yang berhenti di dekat zebra cross. Belum sempat aku meredakan rasa yang berkecamuk di dadaku melihat anak-anak pengamen itu, di dekat terminal menuju kantorku aku melihat pengemis yang sepertinya kurang waras makan nasi bungkus dijalanan dengan lahapnya.
Rasa-rasanya pengen nangis saat itu juga. Aku jadi sadar bahwa masalahku belum ada apa-apa dibandingkan mereka.
Selain kejadian di hari itu, ada pula suatu kejadian yang membuatku lebih bersyukur dengan hidupku. Ketika aku datang ke Persekutuan Alkitab di suatu rumah, ada jemaat yang membawa anak mereka yang umurnya seperti diatas umurku, sepertinya dia anak laki-laki satu-satunya tetapi yang membuat aku jadi bersimpati dengan keluarga itu adalah mereka tidak malu membawa anak mereka yang istilah psikologisnya anak yang memiliki kepribadian kebutuhan khusus datang ke persekutuan. Anak itu namanya Jonatan, kalo kami bernyanyi dia juga ikut bernyanyi walaupun dengan ia bernyanyi dengan segala keterbatasannya tetapi aku lihat dia menikmatinya. Ketika kami membaca Alkitab pun, dia juga ikut membaca dengan hapenya. Aku tidak tahu apakah dia membaca dengan benar atau dia ikut-ikutan melihat dan  memegang hpnya.
Selain Jonatan, ada juga oma-oma yang kira-kira umurnya sudah 80 tahunan, badannya sudah rada bungkuk tetapi ia masih bersemangat untuk datang ke persekutuan bahkan ketika naik tangga pun dia masih kuat meskipun nafasnya terengah-engah.

Hari berikutnya pun ketika aku dan teman-teman kostku bercerita dengan kehidupan kami, aku pun diberi pelajaran hidup oleh Tuhan dan membuatku bersyukur bahwa aku masih punya orang tua yang lengkap.
Sejak kejadian-kejadian itu aku jadi berpikir kembali, inikah pengingat-pengingat yang diberi Tuhan untuk aku harus mengubah cara pandangku melihat hidupku.
Aku menjadi tersadar bahwa aku masih beruntung dibanding mereka. Aku beruntung aku pernah mengenyam pendidikan hingga Strata 2, aku beruntung bisa dapat pekerjaan dengan mudah, aku beruntung aku tak pernah sampe kelaparan karena selalu saja ada berkat-berkat tak terduga yang Tuhan berikan melalui teman-teman kantor, kost maupun persekutuan, aku beruntung masih bisa tidur dengan nyenyak di tempat tidur dan begitu banyak keberuntungan serta kemudahan-kemudahan yang aku rasakan.

Aku  bersyukur karena setiap pagi aku bisa menghabiskan waktu dengan Tuhan ketika aku Saat Teduh, setiap renungan yang aku baca di buku Saat Teduh selalu memberi penguatan juga semangat untukku.
Aku percaya tak ada kebetulan di dunia ini, semua sudah dirancang Tuhan untuk kita sebagai manusia menjalankan rencananya dan ketika jalanku mulai melenceng serta mendukakan hatiNya, Ia senantiasa memberi aku pengingat agar aku bisa kembali ke jalan yang benar serta menyukakan hatiNya.

Sebagai manusia, jujur saja aku tahu punya keterbatasan dan membuatku sulit menjalankan firmanNya tetapi aku percaya Ia akan selalu menuntunku.
Dan aku ingin supaya hidupku bisa bermanfaat serta menjadi saluran berkat bagi orang lain.

Bulan Desember akan kita jelang meskipun tinggal 1 bulan kita hidup di tahun 2013, tetapi ingatlah selalu waktu Tuhan itu tidak ada yang tahu..jangan sia-siakan hidupmu..pergunakan talenta yang kamu punya, dan tak lupa untuk selalu bersyukur dalam segala hal..

Tuhan memberkatimu :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Bantal Kesayangan (24)

Pemeran Utama (8)

Proses Peremukan