Menulis itu Menular (2)
Setujukah kamu kalau menulis itu menular?
Seperti penyakit, menulis pun bisa menular pada siapa saja. Pernyataan ini aku
lontarkan bukan tanpa sebab karena aku pun pernah terkena dampaknya namun
kubiarkan saja “bakteri” ini ada dalam diriku.
Kalau saja “bakteri” itu kuusir sejak lama,
maka saat ini aku tak mungkin mengikuti proyek #NulisRandom2015 yang sedang kuikuti bersama teman-teman blogger
lainnya.
Menulis itu
menular.
Aku akui ketika ku mengikuti proyek nulis #menulisrandomsetiaphari 2 (dua) tahun
lalu banyak hal yang kudapatkan untuk meningkatkan potensi serta talenta dalam
diriku tetapi lama kelamaan aku mulai menyadari sejak mengikuti proyek nulis
tersebut bukan hanya aku saja tetapi orang lain pun mendapatkan manfaatnya.
Mungkin ini yang menjadi tujuan dari proyek nulis ini, karena cara mengikuti
tantangan menulis selama 1 bulan sangatlah gampang, aku hanya harus menulis
setiap hari, topiknya apapun, boleh tulisan pendek berupa satu paragraph maupun
tulisan panjang dan setelah itu aku wajib membagikan link tulisanku kepada
siapa pun..yup…SIAPA PUN.
Seperti bakteri kanker, “bakteri” untuk
menulis pun menyebar, salah satunya yang terkena “bakteri” ini adalah adik
seangkatanku yang waktu itu telah menyelesaikan studynya di F.Theol UKSW
bernama Ester Damaris (http://nuduate.blogspot.com) aku kerap memanggilnya dengan nama Ris. Awal mulanya dia
begitu tertarik dengan tulisan-tulisan fiksiku dan aku menyemangatinya untuk mengaktifkan
kembali blognya,puji Tuhan ia pun akhirnya bersemangat kembali dan sampai
sekarang ia masih aktif menulis walaupun terkadang di tempat ia tinggal
sekarang jaringan internetnya tidak begitu bagus namun selalu saja ada
postingan darinya yang membuatku termotivasi untuk terus menulis, saking sukanya kami menulis, kami pun membuat
proyek nulis #PTRB singkatan dari Proyek
Tulisan Renungan Berantai, syaratnya
gampang, ada kemauan untuk nulis dan
berbagi, karena tulisan ini berantai, aku pun menjadi orang yang mendapat
giliran pertama untuk menulis, lalu di akhir tulisan aku menuliskan nama orang
yang akan melanjutkan tulisan, tentang topic
tulisan tidak ada topic yang spesifik, bebas saja. Tapi karena aku sudah
memulai tulisan mengenai dunia pekerjaan dan jodoh, temanku Ris yang sedang
semangat-semangatnya menuliskan tentang jodoh pun meneruskan topic tersebut,
selanjutnya tulisan pun diteruskan oleh saudari Lastriana Ginting (http://lastrigintinglagie.blogspot.com) Dan saat ini kami sedang menunggu saudari kami
Amelia Salawe memposting tulisannya.
Oya si Amelia ini juga salah satu pembaca
tulisan-tulisan fiksiku dan sering mengalami delusional sehabis membaca
cerita-cerita yang aku bagikan..hahhaha..heboh banget kalo ketemu sama dia.
Pernah aku bertemu dengan dia dan dia nagih tulisanku, aku bilang “yah Mel..kan
udah aku tulis tuh..dan dia dengan polosnya…”yah kak…itu kan cerita pengalaman
kaka..kalo aku lebih suka ma tulisan fiksinya kaka….banyakin ya kak tulisannya…”,
aku suka…………….bla…bla…bla…… (semua ceritaku dia hapal), sampe-sampe dia sebel
sendiri kalo tulisanku ada yang gantung dan gak happy ending. Walaupun cuma
membaca komentar, aku bisa bayangin ekspresinya…ya ampun amel..amel..miss u so
badly dear sist eh ya si Amel juga punya blog loh..bisa
dikunjungi di http://liaameliatheodora.blogspot.com
Menulis itu
menular.
Bukan hanya mereka saja yang sudah terkena “bakteri”nya,
sepupuku yang punya nama lengkap Madyline Victoria Katipana yang biasa ku
panggil Thely juga sudah mulai terkena
dampaknya, dia mulai membuka kembali blognya, ada pula temanku Eunike Kambe
yang mulai untuk menekuni kembali hobinya yang udah lama gak dilakukan, dan
masih banyak lagi mereka yang mulai rajin memposting tulisannya di blognya
walaupun aku tidak rajin untuk mengupdate tulisan mereka, tetapi aku percaya “bakteri”
ini akan terus berkembang.
Menulis itu
menular.
Yuk..tularkan “bakteri” ini kepada siapa saja
yang ingin kau tularkan, kita ramaikan timeline di media sosial kita dengan
tulisan-tulisan kita.
Tak ada kata terlambat untuk memulai…^__^
Komentar
Posting Komentar