His X (11)
Jangan panggil aku
mantan, panggil saja alumni, siapa tahu kita bisa reuni.
Bagi kalian mungkin kata-kata itu bisa dianggap untuk
lucu-lucuan aja, tapi kalau kalian mengalami kejadian seperti yang aku alami,
kata-kata itu bisa membuatmu hatimu seperti ketusuk duri ketika kalian mencoba
memetik bunga mawar di taman halaman rumahmu.
Kenalkan aku Mayang, yang saat ini sedang menunggu seseorang
bersama kekasihku Rexy..
Seseorang itu bukan saudaraku bukan pula saudara Rexy. Aku hanya tahu dia, bukan kenal karena memang tidak ada alasan bagiku untuk mengontaknya.
“Rexiiiiiiiiiiiii….!” Suara itu melengking dari kejauhan
meskipun sosoknya belum begitu terlihat, tapi aku tahu dia sudah datang.
Lalu muncullah sesosok wanita bertubuh tinggi semampai,
wajahnya campuran indo-chinese, berambut panjang yang hanya ia ikat sekedarnya,
di tangan kanannya ia membawa koper cokelat berukuran sedang dan tas tangan
berwarna senada. Setengah berlari ia datang kearah kami berdua tepatnya sih
kearah kekasihku.
“Rexxiiii….pa kabarrr?!” tanpa memperhatikan sekelilingnya
terutama aku!! Ia memeluk Rexy.
Rexy tak tahu harus merespon bagaimana karena wajahku pun
sudah menunjukkan rasa ketidaksukaan dan kecemburuan.
Tak berapa lama, wanita itu pun melepaskan pelukannya lalu ia
pun mengarah ke arahku.
Tiba-tiba ia menyalamiku lalu seperti gerakan yang tak perlu
diaba-aba, kami bercipika cipiki layaknya teman lama yang tak bertemu. Teman lama??! helooww...!
“Kamu pasti Mayang ya? Rexi banyak cerita tentang kamu loh"…oya
aku lupa kenalan diri…kamu pasti kaget ya aku peluk Rexy barusan…”
“hmm gak papa koq…Rexy juga pernah cerita tentang kamu”
“hah? Cerita apaan?” tanyanya penasaran.
“Aah sudah…sudah ceritanya lanjut nanti aja, kita ke mobil
dulu aja….mana kopermu?” Rexy pun segera mengambil koper wanita itu dan
mendahului kami berdua.
“dia emang gak berubah…”gumam wanita itu sambil tersenyum dan
tanpa sengaja berjalan agak cepat untuk menyamakan jarak langkah Rexy.
Melihat mereka dari belakang membuatku cemburu tingkat dewa
dewi
Aku pun menahan rasa cemburuku dengan berjalan lambat,
pikiranku sudah melanglang buana entah kenapa…mau nangis? Yaelah…pengen sih
tapi masak di keramaian gini? Mau marah? Telat!, namun tiba-tiba aku dikejutkan
oleh rangkulan hangat di pundakku.
“Cepetan jalannya sayang…aku kelaparan…”
“hisssshh dasarr!” sahutku sambil mencubit perutnya.
“Jangan cemburu gitu dong….” Ia pun menggodaku.
“siapa juga yang cemburu? “ aku pun mengelak dari pelukan tangannya di bahuku lalu berjalan agak cepat".
“hahaha keliatan dari mukamu…” ia pun malah mengejar dan semakin mengeratkan
rangkulannya membuatku malu dilihat orang.
“Rexy ah..lepasin …malu tahu…”
“halah..dipeluk sama pacar seganteng aku gak usah malu
harusnya kamu beruntung…”
“hahaha….mulai dehh ..”
Aku tahu Rexy tahu apa yang kualami sekarang. Ia mencoba
menghiburku dan meyakinkan aku kalo tak perlu cemburu dengan kehadiran
mantannya. Iya…M A N T AN.
Wanita itu adalah mantannya Rexy. Wanita yang bernama Cassandra Reiza. Wanita
yang membuat beberapa jam setelahnya membuatku serasa menjadi orang ketiga
diantara mereka berdua..
-bersambung-
-bersambung-
Komentar
Posting Komentar