Soreku Bersamamu
Berdansa sore hariku Sejiwa alam dan duniamu Melebur sifat kakuku Hal bodoh jadi lucu Obrolan tak perlu kala itu Oh tersalurkan aliran syaraf buntu Martin tua media pembuka (Fana Merah Jambu, Fourtwnty) Soreku beberapa hari terakhir sangatlah berbeda daripada sore-sore sebelumnya.. Sejak dia datang ke kehidupanku tanpa aku duga.. Iya dia sosok pria yang tak kuduga dan tak pernah kupikirkan.. Dia mengejutkanku dengan pernyataan cintanya ketika membawakanku makanan favoritku karena kalah taruhan dariku. Kala itu aku tidak mampu berucap..smua rasa jadi satu.. Ternyata dia mengagumiku sejak awal kami bertemu..cuma rasanya ini terlalu cepat bagiku bila ku membuka hati lagi.. Ah tapi apa salahnya jika aku mulai membuka hati dengan cara berteman? Aku mau menjalani hubungan ini dengan tidak berekspetasi terlalu tinggi.. “Halooo…met sore…lagi dimana?” Aku menyapanya sore itu di Whatsapp ketika aku lagi pengen banget makan martabak telur. “Ada di ruma