THE COORDINATES POINT OF THE HEART
Titik koordinat berarti titik utama pada pedoman
atau kompas, yaitu titik utara, selatan, timur, dan barat.
Alya
Berada disini dengan mata yang membengkak, menatap laut didepanku.
Keinginan untuk menceburkan diri ke dalam laut sudah terlintas dari 3
jam lalu namun keinginan itu masih kutahan karena aku mengingat wajah kedua
orang tua juga banyak orang yang menyayangiku..
Ah ini pikiran sehat masih bisa terlintas di pikiranku dan aku syukuri
itu kalau tidak, mungkin aku sudah berada di ruangan ICU atau mungkin sudah ada
di pangkuan Ilahi.
Aku mengingat kembali masa-masa lalu yang membuatku sampai ke titik ini.
Sumber masalahku adalah Genta, yang beberapa jam lalu memutuskan
hubungan kami begitu saja, seolah aku dan dia tak pernah ada kisah.
Kami sudah membicarakan semua hal tentang masa depan kami, menabung
bersama hingga persiapan menuju kearah lebih serius sudah hampir 60 % tapi angin
apa yang membuat dia memutuskan hubungan kami hanya melalui pesan singkat.
“Maaf Alya, kita berhenti sampai disini saja, aku
tidak bisa melanjutkan hubungan kita, terlalu banyak perbedaan dan ketidakdewasaan diantara kita, bagaimana
kalau berteman saja..God bless u”.
“What??! Aku?? Seolah-olah hubungan ini kita mulai dengan
keinginannya??!? Dan aku tidak punya peran di dalamnya??!!!!!!
Perbedaan?!!! Aku rasa itu alasan yang tidak masuk akal!!
Aku menelponnya berkali-kali namun ia sengaja tidak mengangkat telponnya.
Hah?? Sekarang siapa yang tidak dewasa?????!? Hellooow…
Dan disinilah aku berada di titik ini. Titik aku mengingat kehidupanku
ketika aku belum bertemu dengannya.
Titik ketika aku sadar ada yang
menyayangiku dengan tulus, dengan kesederhanaannya, dia yang selalu ada
meskipun hujan sedang deras-derasnya ia datang memapahku untuk ke RS karena
maagku kambuh.
Titik mengingat kembali keberadaannya yang sering tak ku hiraukan, aku
sering mengacuhkannya bila ku kembali pada Genta namun dia tak pernah menolak
keberadaanku jika aku mulai kembali padanya. Aku tahu aku jahat. Sangat jahat.
Dan dia yang sekarang ada di hadapanku dengan raut paniknya namun ia
menyembunyikannya dibalik wajahnya yang dingin.
Daren??
Dalam
matematika, Sistem koordinat Kartesius
digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang
dengan menggunakan dua bilangan yang biasa
disebut koordinat x (absis)
dan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.
DAREN
Aku melihat ia sendiri duduk menatap laut. Ia berantakan. Ia berbeda. Ia
bukan gadis yang biasa ku kenal.
Gadis yang sesungguhnya rapuh namun ia selalu sok kuat dihadapanku.
Gadis yang membuatku “merasa berguna” dengan kehadiranku namun ketika
kekasihnya sudah membuatnya merasa baikan maka aku pun terlupakan. Bodohnya aku
selalu ada ketika dia membutuhkanku. Selalu dan selalu.
Dan ketika kami sudah tidak bertegur sapa lagi. Namanya di kontak sudah
kuhapus dan kublokir sehingga tidak dapat melihat statusku.
Ia pun datang kembali mengirimkan
foto keberadaannya menggunakan aplikasi sehingga bisa kucari keberadaannya.
Kepanikan ini mengalahkan akal sehatku.
Aku mencari keberadaannya seperti orang gila. Sendalku pun aku ambil
seadanya saja dan aku baru sadar sandal sebelah bukan pasangan sendalku yang
satunya. Bodo amatlah…
Hey…aku melihat dia kembali. Rambutnya yang panjang ia jepit begitu
saja.
Tatapannya jauh kedepan. Aku melihat punggungnya sekitar 15 menit hingga
akhirnya ia tersadar kalau ada yang memperhatikannya sedari tadi dari belakang.
Ia ini aku Al…
Pria bodoh yang selalu berlari untukmu dan selalu melihat punggungmu
sangat lama ketika kau sudah berbalik kepadanya. Pria bodoh yang tak
mempedulikan keselamatan serta pandangan orang terhadapnya dengan sandal yang
tidak matching, rambut yang berantakan hanya untuk mencari keberadaanmu.
Dan ketika ia tahu aku melihatnya…
Untuk
mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis berarah yang tegak lurus satu
sama lain (sumbu x dan sumbu y), dan panjang unit, yang dibuat tanda-tanda pada
kedua sumbu tersebut
Sistem
koordinat Kartesius dapat pula digunakan pada dimensi-dimensi yang lebih
tinggi, seperti 3 dimensi, dengan menggunakan tiga sumbu (sumbu x, y, dan z).
Gambar 2 - Sistem
koordinat Kartesius disertai lingkaran merah yang berjari-jari 2 yang berpusat
pada titik asal (0,0). Persamaan lingkaran merah ini adalah x² + y² = 4.
Dengan
menggunakan sistem koordinat Kartesius, bentuk-bentuk geometri seperti kurva
dapat diekspresikan dengan persamaan aljabar. Sebagai contoh, lingkaran yang
berjari-jari 2 dapat diekspresikan dengan persamaan x² + y² = 4
Istilah
Kartesius digunakan
untuk mengenang ahli matematika sekaligus filsuf dari Perancis Descartes, yang perannya besar dalam
menggabungkan aljabar dan geometri (Cartesius adalah latinisasi untuk Descartes). Hasil kerjanya
sangat berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik, kalkulus, dan kartografi.
Ide
dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637
dalam dua tulisan karya Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on the
Method, ia memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi
titik atau
objek pada sebuah permukaan, dengan menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus
antar satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La
Géométrie, ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.
ALYA
& DAREN
“Kamu
koq tahu aku ada disini?" tanyaku heran ketika
ia menemukanku duduk sendiri di dermaga ini,namun ia hanya tersenyum penuh
kemenangan melihatku,dan duduk disebelahku menatap lautan..
Kami terdiam begitu lama.
"Kamu memang lupa atau sudah jadi kebiasaan mengirim ini ?" ia lalu menunjukkan hpnya..
Kesadaranku perlahan namun pasti mengingatkanku pada kejadian 2 jam lalu,tanpa sadar aku mengirim foto padanya tentang keberadaanku menggunakan aplikasi yang menjelaskan keberadaanku secara detail.
Entah apa ada yang di pikiranku saat itu..
Hanya dia yg muncul di pikiranku bukan si A,B,C,.....
Memang bodoh kau Al...
“Kita memang
sama-sama bodoh ya…”
Daren menyalakan rokoknya, menghisap dan menghembuskannya perlahan.
“Koq
bisa?” Aku seperti merasa Daren bisa membaca pikiranku.
“Aku bodoh karena
masih bisa mencarimu dengan tampilanku seperti ini..” tawanya sinis.
Aku sontak menyadari penampilannya dari rambut hingga ujung kakinya dan
yang paling mencolok sendalnya yang berbeda satu dengan yang lain.
Aku tersenyum memakluminya karena hanya dia yang selalu sanggup
mencariku di tempat antah berantah sekalipun.
“Iya..aku juga bodoh kenapa tidak menyadari dari dulu ada orang gila
yang selalu ada untukku..” aku melirik mengejeknya dan kami tertawa
menertawakan kebodohan kami.
“Yukk…..” Ia pun menggandengku dan aku mengikutinya.
“Kita mau kemana?” tanyaku penasaran.
“ Biasa….” Jawabnya dengan raut wajah usil.
“hah..pasti mancing??!?” aku langsung bisa menebak dengan cepat maksud dan tujuannya.
"Kan yang penting mancing ikan..bukan mancing keributan..." jawabnya santai
“Yaelah tinggal beli aja sih…” dengan nada malas aku mengikuti
langkahnya, namun ia tetap menggandengku erat dan kali ini aku tidak mau
melepaskan pegangan tangannya.
Komentar
Posting Komentar